Pentingnya Untuk
Tidak Mengabaikan Penggunaan Alat Pelindung Diri di Tempat Kerja
pencegahan kecelakaan
kerja – Melindungi diri dari risiko pekerjaan tidak hanya untuk keselamatan
pribadi saja. Perlindungan diri harus memerhatikan keselamatan orang lain.
Kelalaian yang kita kerjakan mungkin tidak membahayakan diri kita tetapi bisa
membahayakan orang lain.
Karena itu kepedulian
antar sesama pekerja harus ditingkatkan. Begitu juga dengan pemakaian alat
pelindung diri. Berikut 3 hal yang bisa terjadi bila Anda menyepelekan fungsi
alat pelindung diri:
1. Penggunaan Sepatu Safety.
Sepatu yang Anda pakai
waktu bekerja tidak dapat Anda samakan dengan sepatu yang biasa Anda pakai saat
berjalan di Mall atau tamasya. Perlindungan kaki saat mengerjakan pekerjaan
justru akan semakin lebih berdampak untuk mengakibatkan cedera, terlebih cedera
pada ujung kaki yang diakibatkan tidak adanya fitur pelindung ujung kaki pada
sepatu yang dipakai pekerja.
Selain itu bila
ditelusuri lebih lanjut, benda-benda tajam di area pekerjaan banyak sekali dan
begitu beresiko untuk telapak kaki Anda. Beberapa hal beresiko yang dapat
diminimalisir bila kita memahami betul apa sebenarnya peranan sepatu safety
diciptakan.
2. Pemakaian Pelindung pendengaran.
Pengawas pekerja pabrik
seringkali sekali mendapati karyawan mereka dengan sengaja lalai dalam memakai
alat pelindung pendengaran. Walau sebenarnya, tingkat kebisingan yang dibuat
oleh mesin pabrik tidak dapat disesuaikan secara baik oleh telinga manusia.
Bila terus menerus
terpapar polusi suara yang melewati batas jangkauan pendengaran manusia, yakni
40-50 dB, telinga kita akan mengalami kerusakan non-permanen. Pakailah earplug
atau earmuff untuk terhindar dari efek ini.
3. Terkontaminasi Beberapa Zat Berbahaya.
Pabrik yang memproduksi
benda-benda yang memiliki kandungan logam bisa mengeluarkan polusi Nitrogen
Oksida (NOx). Nitrogen Oksida (NOx) salah satu jenis bahan pencemar udara, di
samping bahan pencemaran udara lainnya seperti debu, CO, SO2 dan sebagainya.
Baik secara sendiri atau
bersamaan bisa menimbulkan masalah pada manusia, hewan serta tumbuhan dan
beberapa benda lainnya. Maka, proses pembakaran di industri logam tentu jadi
produsen Nitrogen Oksida dalam jumlah besar.
Karena itu solusi yang
tepat ialah memakai masker yang dapat menetralisir polusi itu seperti jenis
masker carbon active atau microfiber.
Beberapa hal buruk di
atas adalah sebagian kecil dari beberapa hal yang mungkin terjadi bila Anda
tidak memperdulikan fungsi penggunaan alat pelindung diri Anda dengan baik dan
benar. Terapkanlah pemakaian alat pelindung pendengaran dengan benar sebagai
budaya kerja serta filosofi jika nyawa Anda benar-benar berharga serta memakai
alat pelindung diri secara benar adalah kebiasaan baik bagi Anda dalam bekerja.
Kemalangan dalam bekerja
adalah hal yang tidak diperkirakan tapi bila Anda memiliki ketrampilan,
pemahaman, serta potensi dalam melindungi diri Anda supaya terhindar dari 3 hal
di atas, maka keselamatan Anda akan lebih terjaga.
Masing-masing alat
pelindung diri memang tidak saling berkaitan keduanya namun penting untuk
dipakai secara keseluruhan dalam melindungi badan kita dalam bekerja. Dalam
memakai alat pelindung diri, sebaiknya pakailah alat yang membuat Anda nyaman
dalam memakainya.
Hingga pekerja yang
memakai alat pelindung diri dapat bergerak secara bebas serta efektifitas kerja
bisa dicapai. Diharapkan bagi tiap pemilik perusahaan dapat memberi peralatan
alat pelindung diri yang terbaik bagi karyawannya.
Prinsip
Dasar Pencegahan Kecelakaan Kerja
Pengertian kecelakaan
yang sering dikaitkan dengan alat yang ditimbulkan, untuk memahami dengan baik
tetang kecelakaan, maka hal yang harus dipertimbangkan adalah konsepsi akibat
yang ditimbulkan. Demikian pula terhadap pengertian kecelakaan tersebut tidak
harus selalu dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan atau kerugian yang
dialami. Maksud pengertian ini menekankan bahwa suatu kejadian baru dikaitkan
kecelakaan apabila mengakibatkan cedera, korban jiwa, penyakit akibat kerja
atau kerugian-kerugian lainnya.
Akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh kecelakaan kerja adalah sebagai berikut:
1. Bagi karyawan
Kecelakaan dari tempat kerja yang ditimbulkan dapat berakibat fatal pada tenaga
kerja itu sendiri, misalnya kematian, cacat, cidera serta penderitaan bagi
keluarga itu sendiri.
2. Bagi perusahaan
Sedangkan akibat yang diperoleh dari pihak perusahaan adalah seperti memberikan
biaya pengobatan bagi si korban, biaya ganti rugi, terjadi kerusakan peralatan,
serta turunnya produktifitas kerja dan sebagainya.
3. Bagi masyarakat
Bagi pihak masyarakat akibat dari kecelakaan kerja seperti terjadinya kerusakan
lingkungan.
Prinsip Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan
dalam kaitannya dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja harus mengacu
dan bertitik tolak pada konsep sebab akibat kecelakaan, yaitu dengan
mengendalikan sebab dan mengurangi akibat kecelakaan. Berdasarkan prinsip pencegahan kecelakaan tersebut, maka fungsi
dasar manajemen keselamatan dan kesehatan kerja memegang peranan penting
terhadap upaya pengendalian kecelakaan sesuai dengan program yang telah
ditetapkan.
Kecelakaan-kecelakaan
akibat kerja dapat dicegah dengan:
- Peraturan perundangan, yaitu
ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-kondisi kerja pada
umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan pengujian dan cara kerja
peralatan industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervide
medis dan pemeriksaan kesehatan.
- Standardisasi, yaitu penetapan
standar-standar resmi, setengah resmi, atau tak resmi mengenai konstruksi
yang memenuhi syarat-syarat keselamatan umum, atau alat-alat pelindung diri Tabel (3.2)
- Pengawasan, yaitu pengawasan
tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang
diwajibkan.
- Penelitian bersifat teknik,
yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahan yang berbahaya, penyelidikan
tentang pagar pengaman, pengujian alat-alat pelindung diri, penelitian
tentang pencegahan peledakan gas dan debu, atau
penelitian tentang bahan-bahan dan desain paling tepat untuk tambang-tambang pengangkat dan peralatan pengangkat lainnnya. - Riset medis, yang meliputi
terutama penelitian tetang efek-efek fisiologis dan patologis
faktor-faktor lingkungan dan teknologis dan keadaan-keadaan fisik yang
mengakibatkan kecelakaan.
- Penelitian psikologis, yaitu
penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang menyebabkan terjadinya
kecelakaan.
- Penelitian secara statistik,
untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi, banyaknya, mengenai
siapa saja, dalam pekerjaan apa, dan apa sebab- sebabnya.
- Pendidikan, yang menyangkut
pendidikan keselamatan dalam kurikulum teknis, sekolah-sekolah perniagaan
atau kursus-kursus pertukangan.
- Latihan-latihan, yaitu latihan
praktek bagi tenaga kerja, khusunya tenaga kerja yang baru, dalam
keselamatan kerja.
- Penggairahan, yaitu penggunaan
aneka cara penyuluhan atau pendekatan lain untuk menimbulkan sikap
selamat.
- Asuransi, yaitu insentif
financial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan misalnya dalam bentuk pengurangan premi yang
dibayar oleh perusahaan jika tindakan-tindakan keselamatan sangat baik.
- Usaha keselamatan pada tingkat
perusahaan, yang merupakan ukuran efektif tindakan penerapan keselamatan
kerja.
No comments:
Post a Comment