Metode
Pencegahan dan Berbagai Rangkaian Kecelakaan Kerja
Metode pencegahan dan
rangkaian kecelakaan kerja – Mencegah kecelakaan ialah ilmu serta seni, sebab
enyangkut soal sikap serta perilaku manusia, soal teknis seperti perlengkapan
serta mesin dan soal lingkungan.
Pengawasan disimpulkan
menjadi panduan atau usaha yang berbentuk koreksi pada semua persoalan itu. Di
mana usaha itu adalah aspek terpenting pada tiap-tiap tempat kerja yang akan
menjamin K3 dan bisa kurangi atau menghambat kerugian pada pekerjaan produksi
industri.
Serangkaian
kejadian-kejadian pemicu kecelakaan kerja yang dimaksud juga aspek domino ini
salah satunya:
a. Kelemahaan pengawasan
managemen atau lack of control management
Pengawasan ini
disimpulkan menjadi fungsi managemen berbentuk rencana, koordinasi kepemimpinan
atau pelaksana serta pengawasan. Partsipasi aktif management memastikan
keberhasilan dari skema K3.
Dalam perihal ini
pekerjaan seorang pelaksana atau pemimpin tidak hanya memahami tugas
operasional harus juga mampu:
- mengerti program pencegahan
kecelakaan
- mengerti standar kerja dan
meraih standar
- membina, mengendalikan,
mengevaluasi bawahannya.
b. Sebab Dasar
Ada banyak sebab dasar
yang memungkinkan timbulnya kemungkinan dari kecelakaan di dunia kerja bisa
berlangsung, salah satunya:
- Kebijakan serta ketetapan
management
- Aspek manusia atau pribadi yang
melliputi; minimnya pengetahuan atau ketrampilan ataupun pengalaman, tidak
ada motivasi, permasalahan fisik serta mental.
- Faktur yang mencakup
ingkungan/pekerjaan seperti; minimnya ataukah tidak ada standar kerja,
kurang design serta pemeliharaan, dan penggunaan alat ataupun bahan yang
terlalu berlebih atau abnormal.
c. Karena yang disebut
gejala atau symptom
Perihal ini terkait erat
dengan masih terdapatnya tindakan aman serta kondisi tidak aman.
Cara Mencegah Kecelakaan pada Dunia Kerja
Adalah program terpadu,
pengaturan dari beberapa kegiatan pengawasan atas sikap, pengetahuan serta
potensi. dalam perihal ini diketahui dengan 5 tahapan pokok yakni:
a. Organisasi K3
K3 tidak dapat
dikerjakan orang perorang atau dapat dikatakan memerlukan organisasi yang
struktural seperti safety departement atau departemen K3 yang bisa lakukan
tindakan fungsional menjadi safety committee atau panitia pembina K3.
Agar bisa berjalan
dengan baik, jadi K3 harus di dukung oleh:
- Safety Director yang bertindak
selaku seorang pemimpin
- Safety Engineer atau seseorang
yang kuasai keselamatan secara tehnis
- Terdapatnya dukungan managemen
- Mekanisme yang sistematis,
kreatif, pemeliharaan motivasi serta kepribadian pekerja.
b. Menemukan bukti atau
permasalahan
Perihal ini dapat
dikerjakan dengan cara melalui survey, pengawasan, observasi, investigasi serta
ulasan of record atau lihat data yang kemarin.
c. Analisa
Untuk pecahkan
permasalahan yang diketemukan pada tahap ini mesti dikenali tentang:
- Sebab utama permasalahan itu,
- Tingkat kekerapannya atau frequency
rate
- Tempat
- Kaitannya dengan manusia atau
situasi
- Hingga nantiya dapat dibuat
satu atau lebih pilihan pemecahan.
d. Penentuan/aplikasi
alternatif/pemecahan
Beberapa pilihan
pemecahan menjadi seleksi untuk diputuskan satu pemecahan yang benar-benar
efisien serta effisien dan bisa dipertanggung jawabkan.
e. Penerapan
Sesudah diputuskan
pilihan pemecahan yang kemudian dibarengi sebuah tindakan atau realisasinya
jadi diperlukan pengawasan supaya tidak berlangsung penyimpangan. salah satunya
cara mencegah kecelakaan oleh Johnson, MORT berbentuk “The Performance Cycle
Model”
Diagram pemecahan
persoalan
Menurut ILO atau International Labour Organitation, ada banyak langkah yang
dapat dikerjakan untuk mengindari pengulangan atau terjadinya kecelakaan kerja
yang sama, salah satunya yakni:
- Standarisasi
- Pengawasan
- Penelitian teknis
- Penelitian medis
- Penelitian psikologis
- Penelitian statistik
- Pendidikan
- Latihan
- Persuasi
- Asuransi
- Aplikasi poin 1 sampai 10 dalam
tempat kerja.
Bila kesebelas poin
barusan diperinci kembali maka banyak hal terpenting yang perlu dilihat salah
satunya yakni:
- Ketentuan perundangan, dalam ha
ini mencakup terdapatnya ketetapan serta kriteria K3 yang up to date,
aplikasi semua ketentuan K3 sejak tahap awal, serta yang paling akhir
yakni pengawasan K3 langsung dalam tempat kerja.
- Standarisasi yang mencakup
terdapatnya pemenuhan standar mengenai K3.
- Pengawasan yang perlu
dikerjakan pada penerapan K3 serta produksi, mencakup tempat kerja, mesin,
pesawat atau alat serta instalasi yang memenuhi kriteria K3.
- Penelitian dalam perihal ini
mencakup teknis, medis, psikologi serta statistik untuk mendukung
perkembangan dari K3.
- Pendidikan serta Latihan yang
mencakup pekerjaan peningkatan kesadaran akan arti utamanya K3.
- Persuasi berbentuk langkah
pendekatan K3 dengan pribadi serta bukan dengan sangsi-sangsi.
- Asuransi, dalam perihal ini
dengan premi yang lebih rendah pada perusahaan yang penuhi syarat K3
dengan FR (Frequency rate) serta SR (Safety Rate) kecil.
- Aplikasi K3 di tempat kerja
yang perlu siaplikasikan pada lingkungan kerja agar terwujud serta
tercukupi kriteria K3.
Dengan pelajari Serangkaian Kecelakaan Kerja serta mengaplikasikan Cara Pencegahannya, maka peluang kemungkinan kerja yang terjadi dapat ditekan/dikurangi atau bahkan juga di hilangkan.
No comments:
Post a Comment