Showing posts with label BAHASA INDONESIA PEMERSATU BANGSA. Show all posts
Showing posts with label BAHASA INDONESIA PEMERSATU BANGSA. Show all posts

Thursday, February 27, 2020

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan


Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan

Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Begitulah kira kira isi dari Sumpah Pemuda yang dideklarasikan pada 28 Oktober 1928. Untuk memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini, Zenius akan membahas mengapa bahasa Indonesia dipilih sebagai bahasa persatuan sesuai dengan isi Sumpah Pemuda. Bicara soal isi dari Sumpah Pemuda, berarti kita berbicara tentang hasil kesimpulan dari Kongres Pemuda II yang menegaskan bahwa para pemuda dari berbagai daerah di seluruh Nusantara bersumpah untuk bersatu atas nama tanah air Indonesia, berbangsa Indonesia, dan memiliki bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.
Momentum ini seolah-olah menjadi simbol berdirinya sebuah ikatan emosional yang sakral di antara puluhan suku bangsa, dimana setiap perwakilan dari masyarakat seluruh Nusantara “melepaskan” identitas kedaerahan mereka masing-masing, untuk berjanji akan bersatu dan berjuang bersama atas nama identitas kebangsaan baru, yaitu bangsa Indonesia.
Lantas, mengapa Bahasa Indonesia (Melayu Modern) menjadi bahasa persatuan?
1.       Bahasa Melayu adalah LinguaFrancaLingua Franca atau bisa juga disebut bridge language adalah sebuah bahasa yang secara sistematik digunakan untuk sarana komunikasi antara pihak-pihak yang tidak memiliki kesamaan bahasa. Selama ribuan tahun dari era Dinasti Sailendra, bahasa Melayu mulai menggeser bahasa Sanskerta dan menjadi LinguaFranca di Asia Tenggara, khususnya di semenanjung Malaya dan sepanjang kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu modern telah menjadi bahasa pemersatu perdagangan di hampir seluruh pelosok Nusantara selama ribuan tahun. Dalam hal ini, peran saudagar perdagangan sangatlah besar dalam persebaran bahasa Melayu dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali bahkan sampai Ambon, Ternate, dan pesisir barat Pulau Papua.
2.      Prinsip bahasa pemersatu. Walaupun bahasa Melayu adalah Lingua Franca, tapi bahasa Melayu bukanlah bahasa mayoritas penduduk Nusantara. Pada saat itu, bahasa dengan penutur terbanyak adalah bahasa Jawa, yang secara demografis digunakan oleh hampir separuh populasi. Lantas, mengapa bukan Bahasa Jawa saja yang menjadi Lingua Franca? Ini dikarenakan para perintis perjuangan Indonesia sudah menyadari, bahwa prinsip untuk mempersatukan keanekaragaman bukanlah sesederhana mengikuti mayoritas. Para konseptor Sumpah Pemuda pada saat itu lebih memilih menggunakan bahasa yang sudah meluas, yang diketahui dan digunakan dari ujung barat hingga ujung timur kepulauan Nusantara yang tanpa disadari selama ratusan tahun terakhir telah menjadi pengikat tali perdagangan antar berbagai suku bangsa di seluruh Nusantara.
3.      Prinsip egalitarian atau kesetaraan yang diperjuangkan para tokoh nasional. Dalam bahasa Jawa ada tingkatan bahasa berdasarkan kesopanan seperti Ngaka (ngoko), Madya, Krama (kromo inggil), yang memiliki perbedaan kosakata serta tata bahasa. Apabila pada saat itu bahasa Jawa yang dipilih menjadi bahasa persatuan maka akan terjadi ketimpangan. Padahal sesuai prinsip bahasa pemersatu, bahasa yang digunakan haruslah menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan. Jangan sampai, ada suku bangsa tertentu yang merasa “lebih tinggi” derajatnya daripada suku bangsa yang lain. Jangan sampai juga, ada ekslusivitas dalam penggunaan tingkatan bahasa tertentu yang berpotensi menimbulkan diskriminasi dan segmentasi sosial (kasta). Maka dari itulah, diputuskan bahasa pemersatu adalah bahasa yang diketahui dan digunakan di seluruh penjuru kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu modern atau dinamakan kembali dengan nama bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia dianggap sebagai simbol penting dalam mempersatukan keanekaragaman suku bangsa, bentuk identitas nasionalisme bangsa, dan semangat menentukan nasib sendiri untuk melepaskan diri dari kolonialisme.



Tuesday, February 25, 2020

DEBAT BAHASA INDONESIA Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang.


DEBAT BAHASA INDONESIA Penggunaan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang.


Pro/afirmasi :
Definisi:
Bahasa asing menurut kamus besar bahasa indonesia yaitu bahasa milik bangsa lain yang dikuasai ,biasanya melalui pendidikan formal dan yang secara sosiokultural tidak dianggap sebagai bahasa sendiri.
Rasa nasionalisme menurut kamus besar bahasa Indonesia yaitu paham (ajaran ) untuk mencintai  bangsa dan Negara sendiri .
Penggunaan bahasa asing  dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang maksudnya penggunaan bahasa milik bangsa lain yang dikuasai dan tidak dianggap sebagai bahasa sendiri dalam komunikasi sehari hari / non verbal/non formal menunjukkan kurangya rasa untuk mencintai bangsa dan Negara sendiri.
Menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang dikarenakan menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari hari yang seharusnya dalam kehidupan sehari hari harus menggunakan bahasa persatuan / bahasa indonesia .
Secara formal sampai saat ini bahasa Indonesia mempunyai 4 kedudukan , yaitu sebagai bahasa persatuan,bahasa nasional ,bahasa Negara , dan bahasaa resmi . dalam perkembangannya yang lebih lanjut bahasa indoensia berhasil mendudukkan diri sebagai bahasa budaya dan  bahasa ilmu. Bahasa indonesia dikenal secara luas sejak “sumpah pemuda” 28 oktober 1928, yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan . pada saat itu pemuda sepakat untuk mengangkat bahasa melayu _ riau sebagai bahasa Indonesia . para pemuda melihat bahwa bahasa indonesialah yang dapat memprsatukan bangsa Indonesia yang terdiri atas ratusan suku bangsa dan etnik . pengangkatan status ini ternyata bukan hanya isapan jempol . bahasa Indonesia bisa menjalankan fungsi sebagai pemersatu bangsa.
Dalam sumpah pemuda ada satu bagian yang menyatakan bahwa kita semua sebagai bangsa Indonesia, telah mengakui berbahasa satu bahasa Indonesia . namun kini tampaknya amanat itu tidak terlalu dihormati seperti pada massanya . kini banyak anak muda yang berkomunikasi dengan bahasa campuran , seperti bahasa jepang , cina , inggris dan lainnya. 
Kami setuju jika Penggunaan bahasa asing  dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang. Digunakannya bahasa asing dalam komunikasi sehari hari dianggap menghilangkan jati diri bangsa . melemahkan semangat kebangsaan dan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap semangat sumpah pemuda, tidak menghargai jasa pahlawan yang dulunya memperjuangkan bahasa indonesia sehingga diikrarkan pada sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928 ikrar ke 3”kami putra dan putri indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. 
Jadi kami tegaskan sekali lagi bahwa kami tetap setuju jika Penggunaan bahasa asing  dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang
Analisis :
pengaruh bahasa asing sangat berdampak dalam perkembangan bahasa Indonesia ,contohnya anak – anak mulai menggampangkan untuk belajar bahasa Indonesia, rakyat Indonesia semakin lama – kelamaan akan lupa bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan , anak anak mulai menganggap rendah bacaan indonesia , lama kelamaan rakyat Indonesia akan sulit mengutarakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan mampu melunturkan semangat nasionalisme dan sikap bangga pada bahasa dan budaya  sendiiri  .
Bahasa Indonesia sekarang ini sudah mulai kehilangan identitasnya ,mulai dipandang sebelah mata dan diremehkan oleh berbagai kalangan . bahkan ada yang mengakui bahwa dengan berbahasa Indonesia ,dirinya dianggap tidak gaul. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa bahasa Indonesia termasuk kedalam aspek kebudayaan . dan kebudayaan itu mencirikan nsionalisme suatu Negara.
Presiden kita sendiri pernah menyampaikan ,janganlah bahasa Indonesia luntur dari jiwa kita . apalagi dengan berkembangnya bahasa asing di Indonesia,karena bahasa Indonesia merupakan symbol nasionalisme kita dan identitas kebudayaan bangsa Indonesia.
Coba kita bayangkan jika kita menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari-hari itu artinya bahasa indonesia yang merupakan symbol nasionalisme pada jiwa kita akan luntur.
Argumentasi :
kini banyak anak muda yang berkomunikasi dengan bahasa ya g di cmapur campur , entah itu bahasa jepang , cina , inggris dan macam macam lagi. Apalagi dengan banyaknya artis dari luar negeri yang mengambil peruntungan di Negara kita, hal ini justru membuat bahasa Indonesia tidak terlihat menantang lagi untuk dimanfaatkan . contohnya, trend cinta laura yang heboh , banyak wrga Negara Indonesia yang meniru dengan selipan canda ala inggris seperti artis tersebut. Kini arti kalimat “berbahasa satu, bahasa Indonesia “  tampaknya tidak begitu penting lagi , masyarakat terlihat tidak menghargai bahasanya sendiri , ini merupakan tanda dari menurunnya sikap nasionalisme bangsa .
Bahasa indonesia lama kelamaan akan tergeser karena orang-orang lebih mengutamakan penggunaan bahasa asing  salah satunya bahasa inggris .dewasa ini masyarakat lebih mengutamakan bahasa inggris , terlebih lagi para pelajar lebih banyak ikut kursus bahasa inggris daripada bahasa Indonesia , membuktikan bahwa masyarakat tidak bangga menggunakan bahasa idonesia sehingga menunjukkan berkurangnya  rasa nasionalisme 
Bahasa asing dapat menghilangkan identitas bahasa indonesia sebagai bahasa negara dan juga bahasa kesatuan republic Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang perlahan akan dilupakan oleh masyarakat Indonesia .masyarakat menyepelekan dan mengagungkan bahasa – bahasa asing seperti bahasa inggris , spanyol , jepang, arab,perancis, mandarin.
Bahkan sekarang , orang-orang kelas menengah ke atas sibuk untuk mencarikan anak anknya bimbingn bahasa inggris . bagi pemerolehan bahasa anak dan juga pada pribadi anak yang menjadi tidak begitu mengenal bahasa Indonesia atau bahkan bahasa daerah sebagai bahasa yang ia kenal pertama kali dalam kehidupannya .
Saat masyarakat lebih banyak menggunakan bahasa asing salah satunya bahasa inggris , maka secara langsung maupun tidak langsung sikap nasionalisme terhadap baahasa Indonesia sedikit demi sedikit akan berkurang .
Dengan kita mulai mempelajari bahasa asing, kita mencoba mempraktekannya di kehidupan sehari-hari ,karena kita ingin menunjukkan bahwa kita mampu untuk berbicara bahasa asing  . kita merasa bangga dengan dapat berbahasa asing sehingga kita melalaikan bahasa Indonesia dan kita menghilangkan kecintaan kita sendiri terhadap begeri kita sendiri ,sehingga nasionalisme yang seharusnya ada pada diri kita malah kita abaikan begitu saja .
Oposisi :
Kami tidak setuju jika  Penggunaan bahasa asing  dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang Karena justru dengan mencoba berbahasa lain , banyak warga Negara Indonesia ditambah pengetahuannya ,bertambah kosakatanya, dan itu jelas tidak akan menghilangkan rasa cinta seseorang terhadap Negara aslinya . sekarang coba bayangkan apabila tidak ada rakyat Indonesia yang menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari hari demi membuktikan kalau mereka sangat cinta tanah air , maka rakyat Indonesia akan dipandang bodoh oleh dunia, karena tidak ada satupun rakyatnya yang menguasai bahasa dari Negara lain
menurut menteri pendidikan dan kebudayaan mohammad nuh mengatakan nasionalisme tidak ada kaitannya dengan penggunaan bahasa asing dalam pergaulan sehari- hari . dalam seminar nasional strategi pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di universitas terbuka, tangerang selatan pada sabtu (12 januari 2013 ) muh.nuh mengatakan bahwa “ salah satu pertimbangan mahkamah konstitusi (mk) menghapuskan RSBI adalah penggunaan bahasa asing . padahal menurut saya tidak ada kaitannya dengan nasionalisme “.
Para pendiri bangsa seperti soekarno dan hatta , mempunyai kemampuan menguasai bahasa asing yang mumpuni . “Tapi jangan ragukan nasionalisme mereka , semua tergntung komitmen mereka akan Negara “, tambah dia
Menggunakan bahasa asing dalam komunikasi sehari hari bukan berarti mengurangi rasa nasionalisme , dengan menggunakan bahasa asing salah satunya adalah bahasa inggris dapat lebih mudah mengikuti perkembangan di dunia karena bahasa inggris merupakan bahasa internasional , perkembangan bahasa Indonesia yang akan mengikuti saluran perdagangan internasioanl menjadi lancar.
 Apalagi sekarang dengan adanya MEA maka rakyat indonesia sudah seharusnya lebih giat untuk mempelajari bahasa asing dengan menerapkannya dalam komunikasi sehari hari . menggunakan bahasa asing bukan berarti tidak mencintai bahasa nasional tapi di era globalisasi seperti sekarang maka akan sangat penting  jika kita mampu menguasai bahasa asing  sehingga meminimalisir kesalahpahaman tentang budaya lain yang masuk ke indonesia contohnya ,  Negara Filipina selain memiliki bahasa nasional katalog , disana bahasa inggris juga diberlakukan sebagai bahasa  nasional kedua , sehingga masyarakat di filliphina lebih mudah untuk bersaing dengan bangsa lain karena kehidupan sehari hari mereka sudah diterapkan di salah satu bahasa internasional yakni bahasa inggris. Penggunaan bahasa asing(inggris) tidak berpengaruh apapun dalam bahasa Indonesia karena bahasa inggris merupakan bahsa iinternasional ,menggunakan bahasa inggris seperti memang sudah tuntutan perkembangan zamaan saat ini .
menyalahkan bahasa asing sebagai pemicu penurunan rasa nasionalisme saya tidak setuju sebab, berkurangnya tergantung dari individunya . bila dia memiliki rasa nasionalisme yang tinggi tentu tidak akan terkikis rasa nasionalismenya hanya Karena menggunakan bahasa asing dalam kesehariannya . jaman sekarang kita harus berpikiran terbuka jangan hanya menyalahnkan 1 faktor saja , jika di teliti lebih dalam pasti akan muncul factor factor lain yang mengurangi rasa nasionalisme tersebutjadi, saya tegaskan sekali lagi bahwa saya tetap tidak setuju jika Penggunaan bahasa asing  dalam komunikasi sehari-hari menunjukkan kurangnya rasa nasionalisme seseorang
netral :
gunakanlah bahasa Indonesia dalaam kehidupan sehari hari karena kita berkomunikasi dengan orang indonesia agar rasa nasionalisme terhadap bahasa indonesia tidak berkurang, dan kuasai bahasa asing agar tidak ketinggalan zaman . untuk menjaga bahasa Indonesia agar tidak ada pengaruh terhadap bahasa asing maka diperlukan :
1 sikap kesetiaan berbahasa indonesia
2 sikap kebanggaan berbahasa Indonesia .
Sikap kesetiaan berbahasa Indonesia terungkap jika bangsa indonesia lebih suka memakai bahasa Indonesia daripada bahasa asing dan bersedia menjaga pengaruh asing tidak terlalu berlebihan.Selama kita dapat menempatkan bahasa asing pada tempatnya bahasa itu tidak akan melemahkan bahasa nasional kita,apalagi sampai menghilangkan jati diri dan melemahkan nasionalisme .
belum ada bukti ilmiah bahwa menggunakan bahasa asing bias melemaahkan bahasa nasional. Bahasa asing bukan seperti tuba yang merusak susu sebelanga karena bahasa asing itu bukan racun. Selama kita bisa menempatkan bahasa itu pada tempatnya masing masing , maka tidak akan ada bahasa yang dilemahkan oleh bahasa yang lainnya.

Dunia saat ini telah berbeda dengan dunia tahun 1928 ketika sumpah pemuda dikumandangkan .dunia sekarang adalah dunia yang sudah dipersempit oleh berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi . dunia yang tidak terkotak kotak oleh daerah territorial, tetapi seakan territorial yang dipersatukan oleh kerjasama dan kepentingan global. Kembali harus diakui bahwa bahasa inggris digunakan dalam semua bentuk komunikasi internasional .      Dengan mengenal bahasa asing  salah satunya bahasa inggris ada dampak positifnya bagi kita sendiri misalnya kita mengenal dan bisa berbahasa inggris meskipun tidak sefasih orang aslinya,kesempatan kerja bertambah karenaa sekarang banyak perusahaan yang mensyaratkan untuk bias berbahasa inggris,kita tidak dibodohi oleh orang asing ketika kita berada di negeri orang karena kita mengerti bahasa mereka meskipun sedikit. Jadi, kami sebagai tim netral menegaskan bahwa kita perlu menguasai bahasa inggris dan tetap menggunakan bahasa Indonesia membuktikan kecintaan kita terhadap bangsa Indonesia.



Debat bahasa Indonesia "Indonesia berpeluang menjadi bahasa Internasional".


Debat bahasa Indonesia "Indonesia berpeluang menjadi bahasa Internasional".


PRO :
1.Saya sebagai pihak pro setuju bahwa bahasa Indonesia berpeluang menjadi bahasa Internasional. Alasannya karena bahasa Indonesia banyak dipelajari oleh warga negara asing.

Indikasi mulai diterimanya bahasa Indonesia dalam pergaulan internasional adalah tingginya minat warga asing mempelajari bahasa Indonesia di pusat pembelajaran bahasa Indonesia di negara mereka. Contohnya di negara-negara besar seperti Eropa, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Mesir, Italia, Vietnam dan Rusia. Bahkan di Kota  Ho Chi Minh, Vietnam, bahasa Indonesia menjadi bahasa ke-dua dan telah diumumkan secara resmi oleh pemerintah kota tersebut sejak Desember 2007 yang setara dengan bahasa Inggris, Perancis dan Jepang.

Bahkan dalam surat kabar Tempo yang terbit pada tanggal (20/11/11) di Universitas Benn, Jerman. Seorang Prof. Berthol Damshauser Kepala Program Studi Bahasa Indonesia menyatakan bahwa bahasa Indonesia sangat berpeluang menjadi bahasa Internasional karena banyaknya jumlah penutur bahasa Indonesia khususnya di kawasan Melayu. Karena sebagian besar kosa kata yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa Melayu adalah Bahasa Indonesia. Selain itu Deputy Head Asian Languages and Culture yang berasal dari Asosiasi Profesor National Institute of Education Singapore Hadijah Bte Rahmat menilai bahwa Bahasa Indonesia berpeluang menjadi bahasa Internasional mendampingi Bahasa Inggris karena sekitar 400juta penutur B.Indonesia tersebar di 156 Negara.

2.Alasan lain bahasa Indonesia berpeluang menjadi bahasa Internasional karena bahasa Indonesia memiliki tingkatan kata yang mudah dimengerti. Pengucapan kata/kalimat untuk semua situasi meskipun sekarang, kemarin, esok, dan lusa pun tetap sama. Contohnya : kata “Makan”, saya sudah makan kemarin, saya sedang makan, saya ingin makan esok, tetap dibaca dan ditulis “Makan”.  Selain itu menurut Prof. Berthol Damshauser mengatakan bahasa Indonesia mudah dikuasai karena kemudahan bunyi dan gramatikalnya. Seperti : “APA” ditulis dengan huruf “A-P-A” sedangkan dalam bahasa Inggris ada kata “What” padahal kata ini mengandung huruf “W-H-A-T”.

3. Penyebab lainnya  bahasa Indonesia berpeluang menjadi bahasa Internasional karena negara Indonesia merupakan negara yang luas dan memiliki penduduk terbanyak ke -4 setelah RRC, India, dan AS. Peneliti Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dendy Sugono mengatakan, keragaman budaya Indonesia adalah faktor terpenting yang menyebabkan banyak warga negara asing yang ingin mempelajari bahasa Indonesia. Selain itu, penduduk Indonesia juga banyak yang menggunakan jejaring sosial seperti fecebook dan twitter. Hal ini membuat bahasa Indonesia terkenal secara mendunia. Bahkan belum lama ini Universitas Guangdong China mengungkapkan keinginan mereka untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam hal peningkatan studi Indonesia dalam hal ini termasuk pembelajaran bahasa Indonesia di kampus tersebut.

Jadi disini saya menyatakan bahwa saya setuju jika Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Internasional.

KONTRA :
1. Saya sebagai pihak kontra tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Alasannya adalah untuk menjadi sebuah bahasa internasional, bahasa tersebut harus digunakan dalam diplomasi dan perdagangan internasional, dan juga berperan besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan. Sedangkan pada kenyataannya bahasa Indonesia belum digunakan dalam diplomasi maupun perdagangan internasional apalagi dalam penyebaran ilmu pengetahuan.

Selain harus menjadi bahasa penyebar ilmu pengetahun masyarakat dunia, bahasa diplomasi dan perdagangan masyarakat internasional, syarat lainnya untuk menjadi bahasa dunia adalah pemiliknya harus memiliki rasa percaya diri dan peduli terhadap bahasanya sendiri. Tapi sayangnya kini para generasi penerus bangsa kurang peduli terhadap bahasanya sendiri. Bisa dilihat dari rendahnya nilai hasil ujian nasional mata pelajaran bahasa Indonesia pada tahun 2011. Menurut harian KOMPAS yang terbit pada tanggal 26/5/2011 menyatakan bahwa Dari 11. 443 siswa yang tidak lulus UN tahun 2011, 1.786 (38,43%) di antaranya adalah untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa Indonesia setiap hari dituturkan. Bahkan masyarakat Indonesia sendiri cenderung menggunakan bahasa daerah masing masing dan masyarakat indonesia juga lebih bangga jika menguasai bahasa negara lain. Dan masih ada pula masyarakat Indonesia yang mengalami buta huruf.


2.Menurut munsypedia.blogspot.com bahasa Indonesia tidak termasuk 5 bahasa terbesar sebagai bahasa yang digunakan di dunia. Dan 5 besar bahasa tersebut adalah bahasa Mandarin, bahasa Inggris, bahasa Indiea, bahasa Spanyol, bahasa Rusia. Bahkan bahasa Indonesia menempati urutan ke-3 bahasa tersulit di Asia dan menempati urutan ke-15 bahasa tersulit di dunia.

3. Alasan lainnya adalah Indonesia bukanlah negara yang pernah menjajah, bahkan sejarah mencatat bahwa Indonesia termasuk negara yang paling sering dan paling lama dijajah. Sedangkan bahasa Intenasional yang digunakan berasal dari negara yang sering menjajah negara lain. Bahkan masih banyak negara persemakmuran negara tersebut. Contohnya saja negara Inggris.

Jadi menurut saya bahasa Indonesia tidak memiliki peluang untuk menjadi bahasa Internasional.




NETRAL :

1. Saya sebagai netral berpendapat bahwa Bahasa Indonesia berpeluang menjadi bahasa Internasional karena telah meluasnya penggunaan bahasa indonesia di negara-negara besar seperti Eropa, Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Mesir, Italia, Vietnam dan Rusia. Bahkan di Kota  Ho Chi Minh, Vietnam, bahasa Indonesia menjadi bahasa ke-dua dan telah diumumkan secara resmi oleh pemerintah kota tersebut sejak Desember 2007 yang setara dengan bahasa Inggris, Perancis dan Jepang. 
Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa yang mudah dimengerti karena bahasa Indonesia memiliki tingkatan kata yang mudah dimengerti. Pengucapan kata/kalimat untuk semua situasi meskipun sekarang, kemarin, esok, dan lusa pun tetap sama. Selain itu bahasa Indonesia mudah dikuasai karena kemudahan bunyi dan gramatikalnya. Terlebih lagi, bahasa Indonesia berpeluang karena Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki penduduk ke-4 di dunia. Sehingga banyak pula penduduk Indonesia yang tersebar di hampir 156 negara yang berprofesi sebagai penutur bahasa Indonesia.

2. Namun, pihak kontra juga benar. Karena untuk menjadi bahasa Internasional bahasa tersebut harus digunakan dalam diplomasi dan perdagangan internasional, dan juga berperan besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan. Sedangkan pada kenyataannya bahasa Indonesia belum digunakan dalam diplomasi maupun perdagangan internasional apalagi dalam penyebaran ilmu pengetahuan. 
Meskipun Indonesia dikatakan sebagai bahasa yang mudah dimengerti namun menurut munsypedia.blogspot.com bahasa Indonesia tidak termasuk 5 bahasa terbesar sebagai bahasa yang digunakan di dunia. Dan 5 besar bahasa tersebut adalah bahasa Mandarin, bahasa Inggris, bahasa India, bahasa Spanyol, bahasa Rusia. Bahkan bahasa Indonesia menempati urutan ke-3 bahasa tersulit di Asia dan menempati urutan ke-15 bahasa tersulit di dunia. Bukan hanya pengakuan dari luar negeri. 
Dukungan dari dalam negeri pun kian marak. Contohnya saja penggunaan bahasa Indonesia dikalangan remaja, kini banyak remaja yang lebih bangga apabila menggunakan bahasa Inggris yang dipadukan dengan bahasa gaul. Seperti : kata “whatsapp” yang berarti “ada apa”. Nah kata ini sering sekali digunakan remaja Indonesia untuk bertegur sapa.


Jadi saya membuat kesimpulan bahwa bahasa Indonesia mungkin dapat menjadi bahasa Internasional jika masyarakat dan pemerintah Indonesia sendiri yang sadar untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari, mulai memperkenalkan bahasa Indonesia yang baik di dunia melalui dunia maya (jejaring sosial terutama) dan menerbitkan undang-undang yang tegas untuk orang asing/badan asing yang akan bekerja atau membuat usaha di Indonesia agar saat mereka kembali ke negara asal mereka, mereka dapat memperkenalkan bahasa Indonesia pada masyarakat asal negara mereka.






kumpulan makalah

Makalah Ungguh - Ungguh

  PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUH BAHASA JAWA DI SEKOLAH DASAR Marnoto     A.     Pendahuluan   Pada dasarnya orang Jawa ingin selal...