Showing posts with label MAKALAH PANCASILA. Show all posts
Showing posts with label MAKALAH PANCASILA. Show all posts

Thursday, February 27, 2020

PANCASILA SEBAGAI PENGEMBANGAN IPTEK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI


PANCASILA SEBAGAI PENGEMBANGAN IPTEK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI














BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pancasila merupakan hal mendasar yang seharusnya menjadi dasar didalam meniti ilmu pengetahuan dan teknologi, karena terdapat banyak nilai normatif yang akan siap menjadi pelindung kita di dalam menikmati IPTEK. Nilai nilai normatif ini akan menjadi filter atau penyaring, dan menjadi dasar untuk kita memilih manakah yang memang seharusnya kita ambil. Pancasila tidak pernah membatasi kita di dalam melakukan kemajuan-kemajuan yang nantinya akan menunjang dan juga  mendukung Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju. Tapi pancasila memfasilitasi kita dengan etika-etika yang nantinya akan menjadi nilai plus bagi kita sendiri dan juga akan di pandang baik oleh siapa saja yang melihatnya .
Saat ini pengembangan dan penguasaan IPTEK sangatlah penting, ketika harus dikaitkan dengan kehidupan global yang ditandai dengan persaingan. Namun demikian pengembangan IPTEK bukan semata-mata untuk mengejar kemajuan material melainkan harus memperlihatkan aspek-aspek spiritual. Artinya, pengembangan IPTEK harus diarahkan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin.
Perkembangan IPTEK saat ini jauh melenceng dari dasar-dasar dan nilai-nilai luhur Pancasila. Perkembangan yang IPTEK yang pesat ini justru menggerogoti ideologi Pancasila. Setiap orang berlomba-lomba untuk memperoleh perubahan dan kemajuan untuk kehidupan yang serba instan. Makalah ini akan membahas tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Perspektif Ekonomi di Era Modern ini.

1.2  Rumusan Masalah
1.    Apakah yang dimaksud dengan Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa?
2.    Apa yang dimaksud dengan IPTEK? Dan bagaimana perkembangan IPTEK?
3.    Bagaimana nilai pancasila sebagai pengembangan IPTEK?
4.    Bagaimana sistem ekonomi di Indonesia?
5.    Bagaimana peran pancasila sebagai pengembangan IPTEK dalam perspektif ekonomi?




1.3  Tujuan
1.    Untuk mengetahui apa itu Pancasila sebagai ideologi bangsa.
2.    Untuk mengerti yang dimaksud dengan IPTEK sekaligus perkembangannya.
3.    Untuk mengetahui nilai nilai pancasila sebagai pengembangan IPTEK.
4.    Untuk mengerti bagaimana sistem ekonomi di Indonesia.
5.    Untuk mengetahui apa saja peran Pancasila sebagai pengembangan IPTEK dalam perspektif ekonomi di Indonesia.































BAB II
ISI

2.1    Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sebenarnya merupakan perwujudan dari nilai-nilai budaya milik bangsa sendiri yang diyakini kebenarannya. Pancasila digali dari budaya bangsa yang sudah ada, tumbuh, dan berkembang berabad-abad lamanya. Oleh karena itu, Pancasila adalah khas milik bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Pancasila merangkum nilai-nilai yang sama yang terkandung dalam adat-istiadat, kebudayaan, dan agama yang ada di Indonesia. Dengan demikian, Pancasila sebagai pandangan hidup mencerminkan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.
Pancasila adalah ideologi dasar bangsa Indonesia, yaitu sebagai nilai-nilai yang mendasari segala aspek kehidupan bermasyarakat rakyat Indonesia. Pancasila terdiri dari lima sendi utama, yaitu: (1) Ketuhanan Yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan; dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


2.2    Definisi IPTEK dan perkembangan IPTEK
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau disebut IPTEK adalah suatu tempat yang menjadi sumber informasi yang tentunya dapat menambah wawasan dan menambah ilmu pengetahuan seseorang khususnya di bidang teknologi dari waktu ke waktu. IPTEK bisa pula diartikan sebagai ilmu yang mempelajari berbagai informasi dan pengetahuan tentang berbagai teknologi.
Berbagai bidang di Indonesia telah mengalami perkembangan IPTEK seperti halnya dengan negara-negara tetangga, karena derasnya arus globalisasi membuat IPTEK di Indonesia sulit untuk dibendung, semua tergantung dari pribadi kita masing-masing.
Bagaimana cara kita untuk memanajemen hal-hal yang masuk/ dampak dari globalisasi. Jika kita pandai dalam penyaringannya, maka kita akan selamat. Tetapi jika kita hanya mengikuti alur masuknya globalisasi, maka kita akan diperbudak oleh globalisasi.
Beberapa dampak positif dan negatif perkembangan IPTEK:
·      Dampak Positif perkembangan IPTEK:
1.         Memberikan berbagai kemudahan
Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin. sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. Ini adalah contoh kecil efek positif perkembangan IPTEK di dalam membantu aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Mempermudah meluasnya berbagai informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kita, dimana tanpa informasi kita akan serba ketinggaln. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik berkembang pesat. Hal ini memaksa kita untuk mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan berbagai informasi. Pada masa dahulu, kegiatan pengiriman berita sangat lambat, hal ini di karenakan kegiatan tersebut masih di lakukan secara tradisional baik itu secara lisan maupun dengan menggunakan sepucuk surat. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah hampir punah, dimana perkembangan IPTEK telah merubah segalanya, dan kita pun tidak perlu menunggu lama untuk mengirim atau menerima berita.
3.      Bertambahnya pengetahuan dan wawasan
Komputer dahulu termasuk jenis peralatan yang sangat canggih, dimana hanya orang-orang tertentu yang mampu membelinya apalagi menggunakannya. Namun seiring dengan perkembangan IPTEK, peralatan elektronik seperti computer, internet, dan handphone (Hp) sudah menjadi benda yang menjamur.Dimana tidak hanya orang-orang tertentu yang mampu menggunakannya, bahkan anak-anak di bawah umurpun dapat menggunakannya. Inilah pengaruh positif perkembangan IPTEK di era globalisasi terhadap ilmu pengetahuan dan wawasan masyarakat kita.

·      Dampak negative perkembangan IPTEK :
1.    Mempengaruhi pola berpikir
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang agresif dan penasaran serta suka dengan hal baru.Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatan elektronik.Namun ternyata perkembangan tersebut tidak hanya berdampak terhadap pola berpikir anak, juga berdampak terhadap pola berpikir orang dewasa dan orang tua.Terlebih lagi setiap harinya masyarakat kita di sajikan dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.
2.    Hilangnya budaya Tradisional
Dengan berdirinya berbagai gedung mewah seperti mal, perhotelan dll, mengakibatkan hilangnya budaya tradisional seperti kegiatan dalam perdagangan yang dulunya lebih di kenal sebagai pasar tradisional kini berubah menjadi pasar modern. Begitu juga terhadap pergaulan anak-anak dan remaja yang sekarang sudah mengarah kepada pergaulan bebas.
3.    Banyak menimbulkan berbagai kerusakan
Indonesia di kenal sebagai Negara yang kaya akan sumber daya alamnya, namun hingga akhir ini, Indonesia lebih di kenal sebagai Negara yang sedang berkembang dan terus berkembang entah sampai kapan. Dan kita juga tidak mengetahui kapan istilah Negara berkembang tersebut berubah menjadi Negara maju. Salah satu contoh kecil yang lebih spesifik adalah beberapa tahun yang lalu sekitar di bawah tahun 2004, kota pekanbaru yang terletak di propinsi Riau, lebih di kenal sebagi kota “Seribu Hutan”, namun dalam waktu yang relative singkat, istilah seribu hutan kini telah berubah menjadi istilah yang lebih modern, yakni kota “Seribu Ruko” di mana dalam waktu yang singkat, perkembangan pembangunan di kota ini amat sangat pesat. Mulaialah berdiri berbagai kegiatan industri, Perhotelan, Mal, dan Gedung-gedung bertingkat serta perumahan berdiri di mana-mana.akibatnya aktifitas tradisional lumpuh, hutan gundul sehingga banyak menimbulkan berbagai macam bencana seperti banjir, tanah longsor serta polusi terjadi di mana-mana. Inilah dampak yang harus di terima masyarakat kita hingga ke anak cucu.


2.3    Pancasila Sebagai Pengembangan IPTEK
Pengertian pancasila sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat mengacu pada beberapa jenis pemahaman, antara lain :
1.    Bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
2.    Bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai pancasila sebagai faktor internal pengembangan IPTEK itu sendiri.
3.    Bahwa nilai-nilai pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengembangan IPTEK di Indonesia, artinya mampu mengendalikan IPTEK agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
4.    Bahwa setiap pengembangan IPTEK harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri.
Pentingnya pancasila sebagai pengembangan ilmu dapat ditelusuri ke dalam hal-hal sebagai berikut :
1.    Pluralitas nilai yang berkembang dewasa ini seiring dengan kemajuan IPTEK menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini  membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
2.    Dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan IPTEK terhadap lingkungan hidup berada dalam membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu,diperlukan tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan IPTEK di Indonesia.
3.    Perkembangan IPTEK yang didominasi negara-negara Barat dengan politik global ikut mengancam nilai-nilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan. Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.
Nilai–nilai Pancasila mengandung hal–hal penting dalam pengembangan IPTEK, yaitu :
1.      Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, Perkembangan IPTEK kita jadikan sebagai bentuk syukur pemberian akal oleh Yang Maha Esa. Sehingga IPTEK tidak dibuat untuk mencederai keyakinan umat beragama. (T. Jacob, 2000 : 155 )
2.      Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, menekankan bahwa dalam pengembangan IPTEK harus dengan cara–cara yang berperikemanusiaan dan tidak merugikan manusia individual maupun umat manusia yang sekarang maupun yang akan datang agar bisa mensejahterakan manusia. (T. Jacob, 2000 : 155 )
3.      Sila Persatuan Indonesia, mengingatkan kita untuk mengembangkan IPTEK untuk seluruh tanah air dan bangsa secara merata. Selain itu memberikan kesadaran bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat adanya kemajuan IPTEK, dengan IPTEK persatuan dan kesatuan bangsa dapat terwujud, persaudaraan dan persahabatan antar daerah dapat terjalin. (T. Jacob, 2000 : 155 )
4.      Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, meminta kita membuka kesempatan yang sama bagi semua warga untuk dapat mengembangkan IPTEK dan mengenyam hasilnya sesuai kemampuan dan keperluan masing – masing, sehingga tidak adanya monopoli IPTEK. (T. Jacob,2000 : 155 )
5.      Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, IPTEK didasarkan pada keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan. (T. Jacob 2000 : 156).
Sistem Etika Pengembangan IPTEK pada setiap sila pada pancasila
1.      Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengkomplementasikan ilmu pengetahuan, mencipta, perimbangan antara rasional dan irasional, antara akal, rasa dan kehendak.Berdasarkan sila ini IPTEK selalu mempertimbangkan dari apa yang ditemukan, dibuktikan, dan diciptakan, adakah kerugian bagi manusia.
2.    Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab
Dalam sila ke 2 ini memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan IPTEK harus bersikap beradab karena IPTEK adalah sebagai hasil budaya manusia yang beradab dan bermoral. Oleh karena itu, pengembangan IPTEK harus didasarkan pada hakikat tujuan demi kesejahteraan umat manusia.
3.    Sila Persatuan Indonesia
Memberikan kesadaran bahwa persaudaraan dan persahabatan antar daerah diberbagai daerah terjalin karena tidak lepas dari faktor kemajuan IPTEK. Oleh sebab itu IPTEK harus dikembangkan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan selanjutnya dapat dikembangkan dalam hubungan manusia indonesia dengan masyarakat internasional.
4.    Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Sila ini mendasari pengembangan IPTEK secara demokratis, artinya setiap ilmuan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan IPTEK juga harus menghormati dan menghargai kebebasan orang lain dan juga memiliki sikap yang terbuka untuk dikritik maupun di bandingkan dengan penemuan lainnya.
5.    Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
IPTEK didasarkan pada keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan, yaitu keseimbangan keadilan dalam hubunganya dengan dirinya sendiri, manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat bangsa dan negara, serta manusia dengan alam lingkunganya.
Pada hakikatnya IPTEK tidak bebas namun terikat oleh nilai. Dan dalam pengembangannya juga dapat membawa dampak positif  yaitu memberikan kemudahan bagi kehidupan manusia. Contohnya yang tadinya berhubungan menggunakan surat dengan adanya kemajuan IPTEK, berhubungan jarak jauh bisa menggunakan telepon, jika dulunya membajak sawah menggunakan alat tradisional kini bisa menggunakan peralatan dari mesin karena kemajuan IPTEK.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu hal-hal yang terpenting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Pada umumnya para pakar sepakat bahwa ciri utama yang melatarbelakangi sistem perkembangan IPTEK dan masyarakat modern, adalah derajat rasionalitas yang tinggi dalam arti bahwa kegiatan-kegiatan dalam masyarakat demikian terselenggara berdasarkan nilai-nilai dan dalam pola-pola yang objektif dan efektif, ketimbang yang sifatnya primordial, seremonial atau tradisional. Oleh karena itu, nilai-nilai pancasila itu sangat mendorong dan mendasari akan perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik dan terarah.
Dengan Nilai-nilai Pancasila tersebut, Masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa untuk meningkatkan IPTEK di Indonesia itu, sejak dini masayarakat harus memiliki dan memegang prinsip dan tekad yang kukuh serta berlandaskan pada Nilai-nilai Pancasila yang merupakan kepribadian khas Indonesia.
Di sini letak tantangan bagi Indonesia, yaitu mengembangkan kehidupan bangsa yang berbasis IPTEK tanpa kehilangan jati diri (nilai-nilai Pancasila). Hal ini berarti ada nilai-nilai dasar yang ingin dipertahankan bahkan ingin diperkuat. Nilai-nilai itu sudah jelas, yaitu Pancasila.

2.4    Sistem Ekonomi di Indonesia
Sistem Ekonomi adalah suatu sistem yang dipakai oleh sebuah negara, baik itu pemerintah maupun swasta, untuk mengelola semua aktivitas perekonomian di masyarakat.
Tujuan utama dari sistem ekonomi adalah untuk menjawab berbagai masalah utama ekonomi, mulai dari barang dan jasa yang akan diproduksi (what), bagaimana cara produksinya (how), hingga siapa pengguna produk tersebut (for hom).
Sistem ekonomi Indonesia yang diterapkan saat ini adalah Sistem Perekonomian Pancasila, atau disebut juga dengan Sistem Ekonomi Demokrasi. Artinya, landasan sistem ekonomi di Indonesia secara normatif adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
                                
Landasan ekonomi Indonesia telah diatur dalam UUD 145 Pasal 33 ayat 1 yang isinya :
1.      Ayat 1: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2.      Ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3.      Ayat 3: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4.      Ayat 4: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5.      Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi proses pembangunan sistem ekonomi di suatu negara, baik itu faktor internal maupun eksternal. Beberapa faktor internal misalnya lokasi geografi, sumber daya alam dan manusia, dan lain-lain. Sedangkan faktor-faktor eksternal misalnya kondisi ekonomi dunia, kondisi politik dunia, perkembangan teknologi, dan lain sebagainya.
Sistem ekonomi Pancasila diterapkan di Indonesia karena di dalamnya terdapat makna demokrasi ekonomi dan dianggap paling sesuai dengan kondisi Indonesia.
Sistem ekonomi Pancasila masih termasuk dalam sistem ekonomi campuran dimana rakyat Indonesia adalah pelaku utama dalam perekonomian. Sistem ekonomi Pancasila memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu:
·         Kelebihan Sistem Ekonomi Pancasila
1.       Kegiatan perekonomian disusun dan dilaksanaan berdasarkan asas kekeluargaan.
2.       Semua cabang produksi yang penting dan strategis dikelola oleh negara demi kemakmuran rakyatnya.
3.       Bumi, air, dan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai dan dikelola oleh negara dan dipakai sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyatnya.
4.       Setiap warga negara bebas dalam memilih pekerjaannya dan berhak atas pekerjaan serta kehidupan yang layak.
5.       Semua sumber kakayaan dan sumber keuangan negara dipakai atas pemufakatan dan pengawasan lembaga perwakilan rakyat dan kebijakannya diawasi oleh rakyat.
6.       Adanya pengakuan terhadap hak milik perorangan dimana pemanfaatannya tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7.       Segala potensi dan daya kreasi semua warga negara dikembangkan dalam batas-batas tertentu yang tidak merugiakn kepentingan umum.
8.       Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
·         Kekurangan Sistem Ekonomi Pancasila
1.       Adanya sistem free fight liberalisme yang berpotensi menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan kekayaan alam.
2.       Adanya sistem etatisme, yaitu paham dimana negara dan aparatur ekonominya bersifat dominan sehingga dapat mematikan berbagai potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3.       Adanya persaingan tidak sehat dimana terjadi pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok dalam bentuk monopoli dan monopsoni yang tidak sesuai dengan cita-cita keadilan sosial karena merugikan masyarakat luas.
                                                      

2.5    Pancasila Sebagai Pengembangan IPTEK Dalam Perspektif Ekonomi
Indonesia adalah suatu negara yang terdiri dari bermacam-macam kebudayaan dan keragaman penduduknya. Indonesia sendiri memiliki kurang lebih dua ratus juta penduduk yang terdiri dari kalangan atas, menengah dan bawah. 
Sistem ekonomi Indonesia yang diterapkan saat ini adalah Sistem Perekonomian Pancasila, atau disebut juga dengan Sistem Ekonomi Demokrasi. Artinya, landasan sistem ekonomi di Indonesia secara normatif adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Namun di Indonesia masih banyak yang menegakkan sistem ekonomi kapitalisme, yaitu para pengusaha masih berusaha mengeluarkan dana sekecil-kecilnya untuk keuntungan sebesar-besarnya, dengan menggunakan tenaga para buruh semaksimal mungkin dengan gaji yang minim. Sesuai dengan prinsip perekonomian yang ada yaitu “mendapat sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya”.
Selain itu, persoalan atau permasalahan perekonomian di Indonesia lainnya adalah pengangguran. Indonesia adalah suatu negara yang kaya akan sumber daya alam namun memiliki banyak pengangguran dan pengangguran itu pun pengangguran yang berpendidikan. Hal ini terjadi di Indonesia. Sumber daya alam di Indonesia yang sangat banyak dan berlimpah ini, sebagian besar dikelola oleh investor asing. Dan dimainkan oleh insvestor-investor asing tersebut.
Penguasaan IPTEK dan pendidikan sangat berpengaruh dalam perekonomian yang ada di Indonesia. Rendahnya penguasaan IPTEK dan pendidikan di Indonesia mengakibatkan bangsa Indonesia dengan mudahnya terjajah di negaranya.
Peran IPTEK dalam kegiatan ekonomi di Indonesia ternilai rendah, hal ini dikatakan oleh Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati, indeks produktivitas multifaktor (multifactor productivity/MFP) Indonesia tahun 2018 ini baru mencapai angka 16,7 dari target angka 20. Indikator tersebut mencerminkan ketersediaan tenaga kerja dan perputaran ekonomi. Sementara negara Asia lain seperti Korea Selatan, indeks MFP-nya sudah mencapai angka 60.
Pancasila adalah ideologi dasar bangsa Indonesia, yaitu sebagai nilai-nilai yang mendasari segala aspek kehidupan bermasyarakat rakyat Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah hal-hal yang terpenting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, nilai-nilai pancasila itu sangat mendorong dan mendasari akan perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik dan terarah.





















BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kemajuan dan perkembangan IPTEK sangat diperlukan dalam upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia serta menjawab segala tantangan zaman yang mulai bermunculan di Indonesia tercinta ini.
Dengan penguasaan IPTEK kita dapat tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Bukan hanya itu, dengan penguasaan IPTEK kita dapat mensejahterakan perekonomian di Indonesia. Masalah perekonomian di Indonesia mulai banyak bermunculan karena kurangnya penguasaan tersebut, sehingga menyebabkan lambatnya pengembangan IPTEK dan timbul pengangguran di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam ini.
Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia dan bukan merupakan ideologi yang kaku dan tertutup, namun justru bersifat reformatif, dinamis, dan antisipatif. Nilai-nilai pancasila itu sangat mendorong dan mendasari akan perkembangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik dan terarah. Nilai-nilai Pancasila tersebut, harus menjadi kesadaran masyarakat untuk meningkatkan IPTEK di Indonesia.
Maka dari itu kita sebagai generasi muda, haruslah cinta dan belajar dengan baik untuk Indonesia. Agar bangsa indonesia bisa menjadi bangsa yang mandiri dan tidak terjajah di negerinya sendiri. Selain itu juga agar bangsa Indonesia dapat mengelola perekonomian bangsanya dengan pengembangan IPTEK yang bijak dan benar.


3.2 Saran
Makalah ini disusun dengan harapan dapat bermanfaat bagi para pembaca. Jika dalam penulisan dan penyajian makalah ini terdapat kesalahan, kritik dan saran dari pembaca kami terima sebagai introspeksi diri agar dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih di tingkatkan lagi dan semua ini demi kesempurnaan kedepannya.

kumpulan makalah

Makalah Ungguh - Ungguh

  PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUH BAHASA JAWA DI SEKOLAH DASAR Marnoto     A.     Pendahuluan   Pada dasarnya orang Jawa ingin selal...