100 SOAL PERSIAPAN UJIAN SELEKSI PPG 2018 KOMPETENSI PEDAGOGIK
1. Seorang siswa diminta untuk mengidentifikasi
masalah yang mereka hadapi, lalu masalah itu didiskusikan dalam kelompok untuk
mendapatkan solusinya.
Ilustasi ini berkaitan dengan perkembangan
....
A. kemampuan kognitif
B. kemampuan interaksional
C. kemampuan integrasi diri
D. kemampuan komunikatif
2. Pernyataan berikut yang menjelaskan makna
istilah kognitif adalah….
A. kemampuan berkomunikasi
B. Kemampuan untuk memecahkan masalah
C. kemampuan berinteraksi
D. kemampuan untuk
mengintegrasikan diri
3. Kemampuan berfikir untuk
mengoperasikan kaidah-kaidah logika tapi masih terkait dengan obyek-obyek
bersifat konkrit merupakan ciri-ciri kemampuan anak berusia
A. 0 - 2 tahun
B. 2 -- 7 tahun
C. 7 -- 11/12 tahun
D. 11/12/ -- 14/15 tahun
4. Menggunakan potongan sapu
lidi, kelereng, globe, gambar-gambar yang menyangkut pembelajaran IPA serta IPS
sebagai media adalah sesuai dengan tahapan perkembangan berfikir anak yang
dikenal sebagai tahapan
A. Anak memahami bilangan dan
angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit (operasional konkrit)
B. Pengamatan dan penginderaan
yang intensif terhadap lingkunganya (sensomotor)
C. Dominasi pengamatan bersifat
egosentris
D. Kemampuan mengoperasikan
kaidah logika yang tidak terikat lagi dengan obyek yang bersifat konkrit
(operasional formal)
5. Kemampuan peserta didik untuk
membina hubungan dan kemampuan memotivasi diri termasuk kecerdasan….
A. Kognitif
B. Sosial
C. Emosional
D. moral
6. Seorang peserta didik selalu
ingin mendominasi dalam suatu kelompok belajar. Dia tidak memberi kesmpatan
anggota lain untuk mengemukakan pendapat. Jika teman lain yang memimpin dan
mengendalikan jalannya diskusi, ia memisahkan diri dan cenderung belajar
sendiri.
Peserta
didik tersebut mengalami permasalahan dalam perkembangan
A. sosial-emosional
B. kognitif
C. moral
D. spiritual
7. Peserta didik telah memiliki
yang memiliki moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan
pada standar-standar orang lain. Dia mengenal tindakan moral alternatif,
menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral
pribadi.
Hal
ini merupakan contoh perilaku moral-spritual pada tahapan ...
A. penalaran pascakonvensional
B. penalaran konvensional
C. penalaran prakonvensional
D. penalaran interkonvensional
8. Individu memandang apa yang
diharapkan oleh keluarga, kelompok, masyarakat dan bangsa serta setia mendukung
aturan social bukan hanya untuk ketenangan tetapi disadari sebagai sesuatu yang
berharga.
Pernyataan
tersebut merupakan tahapan perkembangan moral
A. Prakonvensional
B. Konvensional
C. Pascakonvensional
D. Interkonvensional
9. Memaksimalkan kegiatan
ekstrakurikuler, melakukan rekreasi dengan guru, dan melakukan kegiatan
informal lainnya memiliki fungsi untuk mengatasi kesulitan belajar dalam hal ….
A. mengemukakan gagasan
B. mengaktualisasikan diri
C. penciptaan hubungan yang baik
D. menformulasikan tindakan
10. Seorang peserta didik merasa
kurang bersemangat pada jam usai pembelajaran. Dia bahkan lebih senang tinggal
di sekolah sampai sore, petugas kebersihan sekolah sampai menyuruhnya pulang
karena matahari hampir tenggelam.
Peserta
didik tersebut dicurigai memiliki hambatan pengembangan potensi berupa faktor
....
A. intelegensi
dan kognitif
B. budaya
dan pembiasaan
C. keluarga
dan lingkungan masyarakat
D. emosional
dan kepribadian
11. Seorang peserta didik mampu
mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru tetapi pada saat ditanya ia
tidak mengerti apa yang ia dengar. Peserta didik tersebut mengalami kesulitan/
gangguan belajar dalam hal ....
A. kesulitan akademis
B. gangguan simbolik
C. gangguan nonsimbolik
D. gangguan sosial
12. Perbedaan antara konseling
dan wawancara terletak pada maksud dan tujuannya. Tujuan konseling adalah....
A. Membantu siswa agar dapat
memecahkan masalah pribadinya
B. Menbantu siswa agar dapat
melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya
C. Membantu siswa agar dapat
mengatasi kesulitan belajar
D. Membantu siswa agar
memperoleh informasi tertentu
13. Teori ini memandang belajar
sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus)
dan balasan dari siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering hubungan
(bond) antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah
hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar yang dimaksud adalah…
A. Behaviorisme
B. Humanistik
C. Sibernetik
D. Kontruktivisme
14. Di dalam proses pembelajaran,
para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data,
membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan
menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta
bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan
penerapan teori belajar….
A. Sibernetik
B. Humannistik
C. Behaviorisme
D. Konstruktivisme
15. Menurut teori ini, peranan
guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, motivator, dan memberikan
kesadaran mengenai makna kehidupan pada siswa. Teori belajar ini berusaha
memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang
pengamatnya. Teori belajar ini adalah ….
A. Humanistik
B. Konstruktivisme
C. kognitivisme
D. Nativisme
16. Pada masa kini siswa dituntut
untuk dapat belajar setiap saat dan bisa terjadi di manapun. Hal ini terjadi
karena kemajuan teknologi yang memungkinkan belajar jarak jauh dalam jaringan
atau online. Pernyataan diatas sejalan dengan teori belajar ….
A. Sibernetik
B. Konstruktivisme
C. Behaviorisme
D. Kognitivisme
17. Pendapat yang menyatakan
bahwa pengetahuan atau pengalaman yang baru dapat terkait dengan pengetahuan
lama yang sudah ada di dalam struktur kognitif seseorang adalah teori belajar…
A. Behaviorisme
B. Konstruktivisme
C. Kognitivisme
D. Sibernatik
18. Tujuan
pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam:
A. Silabus
B. RPP
C. Silabus dan RPP
D. SKL
19. Komponen
rancangan pelaksanaan pembelajaran terdiri dari....
A. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator,
tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar,
langkah-langkah pembelajaran, evaluasi
B. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, indikator,materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar,
langkah-langkah pembelajaran, evaluasi
C. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator,
tujuan pembelajaran, materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran,
langkah-langkah pembelajaran, evaluasi
D. Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator,
tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar,
evaluasi, langkah-langkah pembelajaran
20. Silabus
dan RPP sama-sama sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya adalah
sebagai berikut:
A. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan
kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar
B. Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan,
sedangkan RPP bersumber dari standar kompetensi lulusan
C. RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat
oleh tim guru
D. RPP dan
silabus keduanya disusun oleh setiap satan pendidikan.
21. Salah
satu prinsip dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah
A. Materi atau bahan ajar berbasis kompetensi
B. Pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik
C. RPP bersumber dari silabus
D. Alokasi
waktu sesuai dengan jadwal pada setiap satuan pendidikan
22. Perhatikan
beberapa komponen dari RPP untuk mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai
berikut ......
1) Kompetensi dasar :Mengenal
kegiatan bermusyawarah
2) Indikator : menyebutkan dua
ciri kegiatan bermusyawarah
3) Tujuan Pembelajaran : setelah
pelaksanaan pemilihan ketua kelas siswa dapat menyebutkan dua ciri kegiatan
musyawarah dengan benar
Berdasarkan komoponen-komponen RPP
tersebut prinsip digunakan adalah....
A. Memberikan
umpan balik dan tindak lanjut
B. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
C. Memperhatikan perbedaan individu peserta
didik
D. Keterkaitan
dan keterpaduan
23. Benjamin
S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut:
A. ingatan;
pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;
B. ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis, dan
evaluasi
C. ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan
evaluasi
D. ingatan,
pemahaman, analisis, aplikasi, evaluasi, dan, síntesis.
24. Taksonomi
Anderson dan Krathwol menyempurnakan taksonomi Benjamin S. Bloom mengembangkan
ranah kognitif dengan urutan berikut:
A. ingatan;
pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;
B. ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis
C. ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan
evaluasi
D. ingatan, pemahaman, aplikasi,analisis, evaluasi, dan,
mencipta.
25. Model
pembelajaran yang mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan bertindak
kreatif, memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis, merangsang
perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
dengan tepat, adalah….
A. Role
Playing
B. Inquiry
C. Problem Solving
D. Picture
and Picture
26. Faktor
yang penting dipertimbangkan guru dalam melaksanakan diskusi pemecahan masalah
proses pembelajaran adalah:
A. Waktu yang tersedia untuk melaksanakan diskusi
B. Rumusan masalah yang harus didiskusikan
C. Jumlah peserta didik yang mengikti pembelajaran
D. Motivasi
belajar siswa
27. Fungsi
indikator dijadikan sebagai penanda dalam….
A. Pencapaian standar kompetensi
B. Pencapaian kompetensi dasar.
C. Pencapaian tujuan
pembelajaran
D. Pencapaian standar kelulusan
28. Apa yang
paling tepat dilakukan guru, jika seorang peserta didik tidak memberikan
jawaban atas pertanyaan yang diajukan ?
A. Menunjuk peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan
tersebut
B. Memberikan kritik agar peserta didik berusaha menjawab
walaupun salah
C. Menyederhanakan isi pertanyaan agar mudah dipahami
peserta didik
D. Menjawab
sendiri pertanyaan tersebut.
29. Prinsip
sistematis sebagai salah satu prinsip pengembangan silabus artinya ....
A. Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan
penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
B. Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian.
C. Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman
belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
D. Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
30. Ciri-ciri
kelas yang menggunakan pembelajaran CTL adalah sebagai berikut, kecuali....
A. Sharing dengan teman
B. Guru kreatif
C. Pengalaman nyata
D. Menggunakan satu sumber
31. Dalam memilih dan
mengembangkan materi pembelajaran, Ibu Murni Nugroho selalu menyeleksi materi
pembelajaran yang telah teruji kebenarannya, tidak ketinggalan jaman dan
memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan. Kriteria penyeleksian dan
pemilihan materi pembelajaran tersebut memenuhi kriteria…
A. Sahih
B. Kebermanfaatan
C. Layak dipelajari
D. Menarik minat
32. Bu Rossa menyiapkan materi
pelajaran dengan cara dimulai dari materi-materi yang dikenal siswa kemudian
menuju hal-hal baru dan dianggap lebih mendalam. Bentuk pengembangan materi
yang disusun Bu Rossa mengikuti pola....
A. Kausal
B. Spiral
C. Kronologis
D. inquiri
33. Memilih media pembelajaran
hendaknya tidak boleh sembarangan tetapi harus didasarkan pada kriteria
tertentu. Misalnya, apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok
besar atau massal.
Pernyataan
tersebut dalam pemilihan media termasuk ke dalam
kriteria...
A. tujuan
B. sasaran didik
C. ketersediaan
D. konteks penggunaan
34. Pada saat mempersiapkan pembelajaran
seorang guru dapat menyusun strategi pembelajaran dan menentukan media yang
akan digunakan dalam pembelajaran tersebut. Kemampuan dasar yang harus dimiliki
seorang pendidik terkait dengan keterampilan memilih media pembelajaran adalah…
A. Pendidik harus mengetahui
latar sosial budaya siswa dan sekolah
B. Pendidik harus memahami
karakteristik dari media pembelajaran tersebut.
C. Pendidik harus menyesuaikan
diri dengan kemampuan sekolah.
D. Pendidik menyesuaikan dengan
materi pembelajaran.
35. Pada saat mempersiapkan
pembelajaran seorang guru harus dapat menentukan jenis media yang tepat sesuai
dengan materi. Di lihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke
dalam..
A. media yang memiliki daya
liput yang luas dan media yang memiliki daya liput
terbatas
B. media yang dpat didengar saja
dan media yang dapat dilihat
C. media tradisional dan media
berbasis TIK
D. media dua dimensi dan media
tiga dimensi
36. Di ruang media tersedia
berbagai macam media yang sudah berdebu dan agak usang. Sebagai seorang
pendidik yang kreatif, sebaiknya dapat memanfaatkan media dan memilih media
mana yang akan digunakan. Dia memiliki beberapa pertimbangan dalam hal ini.
Pertimbangan
dalam memilih media pembelajaran yang harus diperhatikan adalah...
A. Tujuan, sasaran didik,
karakteristik media, waktu pengoperasian, biaya, ketersediaan,konteks
penggunaan, dan mutu teknis.
B. Sasaran didik, karakteristik
media, waktu mengoperasikan, tujuan, misi visi sekolah dan konteks penggunaan.
C. Tujuan, sasaran didik,
karakteristik media, visi sekolah dan konteks penggunaan
D. Kultur sekolah, tujuan, waktu
pengoperasiaan dan karakteristik media
37. Seorang guru harus mampu
memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaraan utuh. Pernyataan berikut yang benar terkait dengan media
pembelajaran adalah:
A. media pembelajaran yang
paling baik adalah media yang berbasis TIK
B. sebuah media dapat digunakan
untuk semua kegiatan
pembelajaran
C. media dapat digunakan sebagai
pembawa pesan dalam suatu kegiatan
pembelajaran
D. memilih media tidak perlu
banyak pertimbangan agar tidak merepotkan
38. Setiap materi pembelajaran
memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Untuk memudahkan peserta didik
memahami materi yang memiliki tingkat kesukaran tinggi guru sering memanfaatkan
media pembelajaran. Misalnya, media gambar atau tayangan video yang berisi
sistem peredaran darah.
Fungsi
media pada pernyataan tersebut adalah:
A. Menampilkan objek yang
terlalu besar
B. Membuat konkrit konsep yang
abstrak
C. Menampilkan objek yang tidak
dapat diamati dengan mata telanjang.
D. Membawa objek yang berbahaya
atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.
39. Media memiliki fungsi dan
manfaat bagi pembelajaran. Hal ini dirasakan juga oleh guru dalam membantu
pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif. Misalnya saat guru ingin menjelaskan
suatu konsep/ objek yang luas dan besar, dia tinggal menggunakan medianya saja.
Berikut
ini adalah salah satu fungsi dari media pembelajaran sesuai kondisi tersebut:
A. Menampilkan objek yang
terlalu besar, misalnya pasar, candi.
B. Membawa objek yang berbahaya
atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.
C. Membuat konkret konsep yang
abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.
D. Menampilkan objek yang tidak
dapat diamati dengan mata telanjang.
40. Seorang guru ingin membuka
situs google untuk menuliskan catatan, ide, atau refleksi yang bersifat pribadi
atau untuk dibagikan secara umum. Fitur yang dapat dimanfaatkan oleh guru
tersebut adalah…
A. book
B. forum
C. blog
D. e-portofolio
41. Seorang guru sedang
ber-googling atau membuka situs google untuk mencari informasi mengenai
pembelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Pengertian
googling dalam istilah internet tersebut adalah…
A. program mencari
informasi
B. program desktop publishing
C. program untuk menjelajahi
laman
D. program penciptaan laman
42. Saat kita akan informasi
tentang suatu topik atau judul dapat menggunakan aplikasi internet yang dikenal
dengan istilah mesin pencari (search engine).
Salah
satu laman yang berfungsi sebagai mesin pencari selain google adalah...
A. www.yahoo.com
B. www.gmail.com
C. www.hotmail.com
43. Seorang guru akan membuat
media untuk menampilkan contoh surat, tabel, gambar dan berbagai dokumen lain.
Aplikasi sederhana keluaran Microsoft yang dapat digunakan untuk memfasilitasi
kegiatan guru tersebut adalah...
A. Microsoft Database
B. Microsoft PowerPoint
C.Microsoft Desktop Publishing
D. Microsoft Word
A. Microsoft Database
B. Microsoft PowerPoint
C.Microsoft Desktop Publishing
D. Microsoft Word
44. Seorang guru dapat
menampilkan bahan tayang yang menarik perhatihan siswa dalam pembelajaran.
Program tampilan bahan tayang ini difasilitasi oleh Microsoft. Aplikasi
sederhana keluaran Microsoft yang dapat digunakan untuk membuat bahan
presentasi adalah....
A. Microsoft Database
B. Microsoft Spread Sheet
C. Microsoft powerpoint
D. Microsoft Desktop Publishing
45. pertanyaan, mengumpulkan data
(informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data
(informasi) dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri
dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Langkah
yang dilakukan Pak Ali itu merupakan bagian dari model pembelajaran…
A. portofolio
B. saintifik
C. penemuan
D. autentik
46. Pak Larso melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan
dan mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya, dimulai
dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing
peserta didik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi)
dalam kurikulum.
Pembelajaran
yang dilakanakan oleh Pak Larso tersebut merupakan model pembelajaran ....
A. projek based learning
B. discovery Learning
C. Problem Based Learning
D. Inquiry learning
47. Bu Rumini melaksanakan
pembelajaran yang mengakomodasi semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat,
ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul
berbagai macam alternatif pendapat.
Kegiatan
yang dilakukan Bu Rumini tersebut merupakan implementasi model pembelajaran
....
A. Project based learning
B. inquiry learning
C. Discovery learning
D. problem based learning
48. Berikut ini merupakan
langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning :
1) Penentuan Pertanyaan
Mendasar,
2) Mendesain Perencanaan Proyek,
3) Menyusun Jadwal (Create a
Schedule),
4) Memonitor peserta didik dan
kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project),
5) Menguji Hasil (Assess the
Outcome),
6) Mengevaluasi Pengalaman
(Evaluate the Experience).
Urutan
yang benar adalah ....
A. 1-2-3-4-5-6
B. 1-3-2-4-5-6
C. 1-3-2-5-6-4
D. 1-2-3-5-4-6
49. Perhatikan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang masih acak berikut ini!
1) Mengorganisasi siswa dalam
belajar
2) Orientasi siswa pada masalah
3) Membimbing penyelidikan siswa
secara mandiri atau kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
Jika
langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutan model pembelajaran Problem
Based Learning, urutan langkah yang tepat adalah ....
A. 1-2-3-4
B. 2-3-1-4
C. 3-2-1-4
D. 2-3-1-4
50. Kriteria keberhasilan belajar siswa ditentukan dengan
menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM adalah rata-rata setiap
unsur dari kriteria yang ditentukan. Untuk menentukan KKM diperlukan
faktor-faktor….
A. Kompleksitas indikator, daya
dukung, dan kemampuan guru
B. Kemampuan guru,
sarana/prasarana, dan intake siswa
C. Kompleksitas indikator, daya
dukung, dan intake siswa
D. Kemampuan guru, tingkat
kesulitan kompetensi dasar, dan intake siswa
51. Fungsi
KKM adalah sebagai berikut, kecuali....
A. sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri
mengikuti penilaian mata pelajaran
B. merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian
kompetensi tiap mata pelajaran
C. dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam
melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
D. Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yang dapat
dilakukan melalui metode kualitatif atau kuantitatif.
52. Fungsi
indikator dijadikan sebagai penanda dalam….
A. Pencapaian standar kompetensi
B. Pencapaian kompetensi dasar.
C. Pencapaian tujuan
pembelajaran
D. Pencapaian standar kelulusan
53. Untuk
menentukan tindak lanjut pembelajaran, tindakan yang perlu dilakukan guru
adalah;
A. Menilai tingkat pencapaian hasil belajar siswa
B. Menambah bahan pelajaran baru
C. Mengetahui jumlah siswa yang tidak akan mengikuti program
tindak lanjut
D. Memilih waktu yang tepat untuk melaksanakan program
tindak lanjut
54. Instrumen
yang diguanakan untuk menilai perilaku siswa dalam proses pembelajaran adalah:
A. Pedoman observasi
B. Kuesioner
C. Pedoman wawancara
D. Tes
hasil belajar
55. Sebelum guru menyusun soal-soal untuk menilai hasil belajar
peserta didik, manakah yang pertama kali harus dipelajari:
A. Buku sumber yang digunakan
B. Kurikulum dan silabus
C. Indikator pencapaian
kompetensi
D. Kemampuan awal siswa
56. Salah satu prinsip dalam penilaian hasil belajar peserta
didik adalah penilaian harus terpadu artinya:
A. penilaian berdasarkan data yang mencerminkan kemampuan
yang harus diukur
B. penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran
C. penilian berdasarkan kriteria yang jelas tentang
kompetensi yang harus dicapai
D. penilaian harus berkesinambungan oleh pendidik untuk
semua aspek kompetensi
57. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik
harus memenuhi persayaratan berikut, kecuali:
A. Konstruksi butir soal memenuhi persayaratan yang sesuai
dengan bentuk tes yang digunakan
B. Substansi yang diukur mempresentasiukan kompetensi yang
dinilai
C. Bahasa yang digunakan komukinatif sesuai dengan taraf
perkembangan peserta didik
D. Digunakan untuk ulangan tengah semester dan ulangan akhir
semester
58. Untuk
mengetahui prestasi belajar yang dicapai oleh semua peserta didik pada satu
rombongan belajar dapat dilakukan dengan menghitung nilai;
A. Mean
B. Modus
C. Median
D. Simpangan
baku
59. Standar
penilaian pendidikan merupakan acuan bagi guru dalam melaksanakan
A. Penilaian hasil belajar peserta didik
B. Penilaian proses pembelajaran yang dilakukan guru
C. Penilaian silabus dan RPP
D. Penilaian
standar kompetensi lulusan
60. Penilaian
adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar.
Penilaian dapat berupa hasil belajar peserta didik yang tidak dipengaruhi oleh
kepentingan penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya,
bahasa, gender, dan hubungan emosional. Cara penilaian tersebut mengacu pada
aspek penilaian….
A. Objektivitas.
B. Transparan
C. Bermakna
D. Menyeluruh
61. Upaya
merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar
optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:
A. Memberikan tambahan materi
berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda
B. memberikan test tambahan
dengan tingkat kesukaran lebih tinggi
C. memberikan tambahan sumber bacaan
yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya
yang sesuai
D. diberikan materi bahan ajar
yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki
kesulitan tinggi
62. Dasar
rancangan program remidi bagi peserta didik yang capaian prestasinya di bawah
ketuntasan belajar ….
A. proses pengajaran remedial
pada dasarnya adalah proses belajar mengajar biasa
B. tujuan pengajaran remedial
adalah sama dengan test diagnostik
C. sasaran terpenting pengajaran
remidial adalah peningkatan kecerdasan siswa
D. strategi yang dipilihhanya
berbentuk test ulang
63. Salah satu
prinsip merancang program remidial bagi peserta didik tampak dalam kegiatan
guru ….
A. Membuat rancangan
pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial
B. Menggunakan rancangan
pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis
evaluasi belajar siswa
C. Menggunakan rancangan
pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.
D. merancang test ulang saja
tanpa ada pengulangan penjelasan materi
64. . Kriteria
ketuntasan minimal (KKM) merupakan kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan
oleh sekolah, pada prinsipnya merupakan:
A. Nilai
batas ambang kompetensi
B. Nilai
minimal yang dicapai peserta didik
C. Nilai
maksimal yang dicapai peserta didik
D. Nilai
batas ambang kelulusan ujian sekolah
65. Penilaian
portofolio dapat dilaksanakan dengan cara ….
A. Memberikan penilaian
menyeluruht erhadap tugas-tugas siswa
B. Mengumpulkan
lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif tiap siswa
C. Mengumpulkan hasil kerja
masing-masing siswa yang telah diberikan masukan baik oleh guru dan rekan siswa
dalam suatu album sebagai bukti hasil belajar
D. Mengumpulkan
lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa untuk melihat kesulitan
siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu dan kemudian diberikan
pengajarandan test remedial
66. Penilaian
hasil belajar siswa didasarkan pada karya siswa dan tugas siswa, kemampuan
dalam proses pembelajaran dan hasil post test disebut ....
A. Konstruktivisme
B. Authentic
assesment
C. Efektif
D. kondusif
67. Pendekatan tes ini
menggunakan norma yang disusun secara relatif berdasarkan distribusi skor yang
dicapai oleh para pengikut dalam suatu tes. Dengan demikian maka skor standar
yang dicapai oleh seseorang yang didasarkan atas norma relatif ini (PAN)
mencerminkan status individu di dalam kelompok.
Pendekatan
tes yang dimaksud adalah….
A. Penilaian berkelanjutan
B. penilaian menyeluruh
C. penilaian acuan patokan
D. penilaian acuan norma
68. Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan penilaian yang disebut dengan istilah penilaian acuan kriteria
(PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada
kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar
minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan
karakteristik peserta didik.
Dengan
demikian, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaian yang didasarkan pada
pendekatan ....
a. Penilaian berkelanjutan
b. Penilaian autentik
c. Penilaian acuan patokan
d. Penilaian acuan norma
69. Menggambarkan sejauh mana
seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi, merupakan…
A. tujuan penilaian
B. prinsip penilaian
C. fungsi penilaian
D. hasil penilaian
70. Mengetahui tingkat penguasaan
kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum
dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran
remidial dan program pengayaan merupakan….
A. prinsip penilaian
B. tujuan penilaian
C. fungsi penilaian
D. bentuk penilaian.
71. Assesment hasil belajar
peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut, kecuali:
A. objektif
B. adil
C. kooperatif
D. terpadu.
72. Penilaian yang didasarkan
pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur, hal tersebut merupakan
prinsip penilian yang:
A. adil
B. objektif
C. valid
D. sistematis
73. Penilaian yang dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya, hal
tersebut merupakan prinsip penilaian yang…
A. adil
B. akuntabel
C. valid
D. sistematis
74. Penilaian yang dilakukan
secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku, hal
tersebut merupakan prinsip penilaian yang…
A. adil
B. objektif
C. valid
D. sistematis
75. Di bawah ini beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam melakukan assesmen hasil belajar peserta didik,
kecuali….
A. ditujukan untuk mengukur
pencapaian kompetensi
B. menggunakan acuan kriteria
berdasarkan pencapaian kompetensi
C. ditindaklanjuti dengan
program remedial dan pengayaan
D. dilakukan pengulangan jika
ternyata hasilnya banyak yang jelek
76. Program pembelajaran remedial hendaknya
memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan,
dan gaya belajar masing-masing. Pembelajaran remedial harus mengakomodasi
perbedaan individual peserta didik.Pernyataan di atas termasuk salah prinsip
yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial, yaitu...
A. Fleksibilitas
B. Interaktif
C. Adaptif
D. Kesinambungan
77. Berdasarkan data hasil evaluasi pembelajaran
tentang memahami teks anekdot ternyata hasilnya tidak maksimal. Dari 30 siswa
dinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sehingga mengikuti program remidial.
Sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang mengikuti program pengayaan.
Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan oleh guru dengan cara...
A. Mengadakan pendalaman materi
terkait dengan KD tersebut
B. Digabung dengan siswa yang
belum tuntas ikut remedial
C. Melanjutkan materi pada KD
selanjutnya
D. Memberi tugas mengerjakan
lembar kerja siswa
78. Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik
yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai
berikut:
A. Memberikan tambahan materi
berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda
B. memberikan test tambahan
dengan tingkat kesukaran lebih tinggi
C. memberikan tambahan sumber
bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument
testnya yang sesuai
D. diberikan materi bahan ajar
yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki
kesulitan tinggi
79. Dasar rancangan program remidi bagi peserta
didik yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar ….
A. proses pengajaran remedial
pada dasarnya adalah proses belajar mengajar biasa
B. tujuan pengajaran remedial
adalah sama dengan test diagnostik
C. sasaran terpenting pengajaran
remidial adalah peningkatan kecerdasan siswa
D. strategi yang dipilihhanya
berbentuk test ulang
80. Salah satu prinsip merancang
program remidial bagi peserta didik tampak dalam kegiatan guru ….
A. Membuat rancangan
pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial
B. Menggunakan rancangan
pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis
evaluasi belajar siswa
C. Menggunakan rancangan
pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.
D. merancang test ulang saja
tanpa ada pengulangan penjelasan materi
81. Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan
tepat, Anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan. Salah satu kegiatan itu adalah
pengkajian teoretik di bidang pembelajaran/pendidikan.Pernyataan tersebut
merupakan kegiatan PTK pada langkah ...
A. merumuskan masalah
B. mengidentifikasi masalah
C. Merancang PTK dengan
mengajukan hipotesis tindakan
D. menyusun proposal penelitian
82. Mengetahui proses tindakan,
pengaruh tindakan (yang disengaja dan tak sengaja), (c) keadaan dan kendala
tindakan, (d) bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau
mempermudah tindakan dan pengaruhnya merupakan kegiatan PTK pada langkah ….
A. refleksi
B. observasi
C. perencanaan
D. pelaksanaan
83. Model rancangan PTK terletak
pada alur pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hal ini sekaligus menjadi
penanda atau ciri khusus yang membedakan PTK dengan jenis penelitian lain.
Adapun alur penelitian tindakan yang dimaksud adalah ….
A. A. observasi --> refleksi
--> perencanaan --> pelaksanaan tindakan
B. refleksi --> perencanaan
--> pelaksanaan tindakan --> observasi
C. perencanaan --> observasi
--> pelaksanaan tindakan --> refleksi
D. perencanaan -->
pelaksanaan tindakan --> observasi --> refleksi
84. Rumusan masalah dalam PTK berikut,
yang mana paling tepat disebut sebagai rumusan masalah PTK?
A. Apakah pengaruh permainan
peran dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali?
B. Bagaimana cara meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan melalui metode tanya jawab dalam
pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI IPA 2?
C. Mengapa siswa SMA Negeri 2
Boyolali selalu menjadi juara dalam berbagai perlombaan nasional?
D. Bagaimana cara menggunakan
alat peraga yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah?
85. Dalam Penelitian tindakan
kelas, masalah yang diteliti berasal dari ....
A. kerisauan guru akan
kinerjanya di kelas yang diajar
B. keriasauan pendidik akan mutu
pendidikan
C. keinginan untuk membantu guru
D. kepedulian peneliti akan
kinerja guru
86. Di bawah ini adalah
prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Suharsimi Arikunto,
kecuali….
A. Kesadaran diri untuk
memperbaiki kinerja
B. Kegiatan yang direkayasa
C. Perencanaan
D. Upaya empiris dan sistematis
87. Pola
perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi secara bertahap dan terus-menerus
merupakan karakteristik PTK dalam hal….
A. Pengumpulan data
B. Menganalisis masalah
C. Mencapai tujuan
D. Menentukan ruang lingkup
88. Peran guru dalam PTK adalah
sebagai…
A. Guru
B. Peneliti
C. Guru dan Peneliti
D. Objek Penelitian
89. Berikut ini kegiatan PTK pada
tahap pertengahan tindakan, kecuali….
A. Pelaksanaan tindakan
B. Observasi dan intepretasi
C. Diskusi balikan
D. Analisis data
90. Tujuan PTK adalah…
A. Perbaikan KBM
B. Menyusun teori baru
C. Memperbaiki teori
D. Menyusun generalisasi
91. Merenungkan kembali tindakan
perbaikan dan dampaknya serta mencari jalan keluar untuk tindak lanjut PTK
merupakan…
A. Analisis
B. Refleksi
C. Observasi
D. Diskusi
92. Latar belakang, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian harus menjadi bagian dari PTK khususnya pada
bagian….
A. Kesimpulan
B. Prosedur penelitian
C. Pendahuluan
D. Metodologi penelitian
93. Persiapan awal dalam PTK
adalah…
A. Menyiapkan cara wawancara
B. Membuat analisis kelayakan
hipotesis
C. Membuat rencana (perbaikan) pembelajaran
dan skenarionya
D. Menyiapkan fasilitas dan
sarana
94. Proposal penelitian dalam PTK
adalah….
A. Usulan untuk mendapatkan dana
penelitian
B. Uraian tentang
komponen-komponen yang harus dilakukan guru
C. Uraian projek penelitian
pendidikan
D. Perencanaan sistematik untuk
melaksanakan PTK
95. Berikut ini langkah-langkah
dalam tahap perencanaan tindakan dalam PTK, kecuali…
A. Formulasi solusi dalam bentuk
hipotesis tindakan
B. Analisis kelaikan hipotesis
tindakan
C. Persiapan tindakan
D. Observasi dan inperetasi.
96. Kegiatan yang harus dilakukan setelah
pembelajaran adallah melakukan refleksi. Refleksi ini tidak hanya dilaksanakan
pendidik saja, tetapi juga oleh peserta didik. Tujuan dilakukannya refleksi
pembelajaran bagi peserta didik adalah....
A. untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab kegagalan pendidik dalam pembelajaran
B. untuk mencapai kepuasaan diri
peserta didik memperoleh wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif
dengan pendidik.
C. untuk meningkatkan motivasi
belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya
D. untuk mencapai kepuasaan diri
pendidik memperoleh wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan
peserta pendidik.
97. Kegiatan yang harus dilakukan setelah
pembelajaran adalah melakukan refleksi. Tujuan dilakukan refleksi pembelajaran
bagi pendidik antara lain adalah ….
A. Untuk menganalisis tingkat
keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didik
B. Untuk melakukan evaluasi diri
terhadap hasil belajar yang telah dilakukan
C. untuk mengidentifikasi
faktor-faktor penyebab kegagalan pembelajaran
D. Untuk mengembangkan model
pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
98. Kegiatan refleksi merupakan kegiatan terakhir
dari pelaksanaan pembelajaran. Pada kegiatan inilah guru akan dapat mengetahui
berhasil tidaknya rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan refleksi dilakukan
dengan memperhatikan beberapa prinsip, diantaranya adalah ....
A. Hasil penilaian pendidik
dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran
B. Ada kesadaran pendidik untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
C. Penilaian dilaksanakan di
akhir pembelajaran
D. Penilaian dilaksanakan sejak
awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran
99. Refleksi terhadap
pembelajaran mutlak harus dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan mutu
pembelajaran dan meningkatkan kinerjanya sendiri dengan memperhatikan beberapa
prinsip, di antaranya adalah ….
A. Penilaian dilaksanakan di
akhir pembelajaran
B. Ada kesadaran pendidik untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
C. Penilaian oleh peserta didik
dilakukan dengan sangat kritis
D. Hasil penilaian pendidik
dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran
100.Untuk mengetahui keberhasilan belajar
peserta didik, baik selama maupun setelah peserta didik mengikuti pembelajaran
tertentu dapat dilihat melalui pengamatan keaktifan peserta didik dalam
bekerjasama atau wawancara tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta
didik selama mengikuti pembelajaran.Pertanyaan-pertanyaan yang dapat
menjelaskan memberikan penjelasan tetang hasil wawancara atau pengamatan
diantaranya adalah ...
A. Mengapa peserta didik tidak
aktif dalam mengikuti pembelajaran?
B. Bagaimanakah proses
pembelajaran yang dilakukan agar efektif?
C. Apakah kompetensi awal
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran memadai?
D. mengapa peserta didik kita
memberikan respon negatif atas pelaksanaan pembelajaran yang kita lakukan
I. PENGERTIAN, FUNGSI, DAN PERANAN KURIKULUM
KISI-KISI
PPG KLIK DI SINI
Kurikulum adalah suatu rencana pendidikan, yang memberikan
pedoman tentang jenis, lingkup, urutan isi, serta proses pendidikan. Dengan
program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga terjadi
perubahan dan perkembangan tingkah laku pada dirinya. Kurikulum sebagai rencana
pembelajaran juga diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
B. Fungsi
1. Fungsi penyesuaian
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan
peserta didik agar memilki sifat untuk mampu menyesuaikan dengan
llingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.
2. Fungsi pengintegrasian
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan
pribadi-pribadi yang utuh, dalam hal ini orientasi dan fungsi kurikulum adalah
mendidik peserta didik agar memilki pribadi yang integral. Siswa pada dasarnya
merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat.
3. Fungsi perbedaan
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan
pelayanan terhadap perbedaan individu peserta didik.
4. Fungsi persiapan
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan
peserta didik agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan
yang lebih jauh, baik dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi ataupun dalam
memasuki kehidupan dalam masyarakat.
5. Fungsi pemilihan
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan
kepada peserta didik dalam memilih programprogram belajar sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
6. Fungsi diagnostic
Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan
mengarahkan peserta didik untuk dapat memahami kemampuan dan potensi yang ada
dalam dirinya.
C. Peranan
1. Peranan konservatif
Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan
sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang
dianggap masih relevan dengan masa kini kepada anak didik sebagai generasi
penerus.
2. Peranan kreatif
Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa
terjadi setiap saat. Kurikulum melakukan kegiatankegiatan kreatif dan
konstruktif, dalam arti menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan
sesuatu yang baru. Kurikulum harus dapat membantu setiap peserta didik dalam
mengembangakan potensi dirinya.
3. Peranan kritis dan
evaluative
Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa
nilainilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami
perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada peserta
didik perlu disesuaikan kondisi yang ada di masa sekarang.
II. LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. Landasan Pengembangan Kurikulum
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
2. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan,
tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
6. Belajar sepanjang hayat, diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
sepanjang hayat.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
B. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
1. Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
kurikulum harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Dalam
konteks Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, fakta, konsep, prinsip dan
prosedur yang termuat dalam silabus harus benar dan sesuai dengan kaidah-kaidah
yang berlaku umum dalam bidang ilmu tersebut. Penggunaan istilah, notasi atau
lambang untuk menunjuk objek tertentu, hendaknya sesuai dengan istilah, notasi
atau lambang yang umum dan lazim digunakan dalam bahasa dan sastra Indonesia.
2. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, serta teknik dan instrumen penilaian. Dengan prinsip konsistensi ini,
pemilihan materi pembelajaran, penetapan strategi dan pendekatan dalam kegiatan
pembelajaran, penggunaan sumber dan media pembelajaran, serta penetapan teknik
dan penyusunan instrumen penilaian semata-mata diarahkan pada pencapaian
kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi.
3. Relevan
Pengembangan kurikulum harus memiliki kesesuaian di antara
komponen-komponennya, seperti tujuan, bahan, strategi, dan evaluasi.
Pengembangan kurikulum juga harus relevan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan
teknologi, potensi peserta didik, serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan
masyarakat (relevansi sosilogis). Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan
urutan penyajian materi dalam kurikulum juga harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual siswa.
Prinsip ini mendasari pengembangan kurikulum, baik dalam
pemilihan materi pembelajaran, strategi dan pendekatan dalam
kegiatan pembelajaran, penetapan waktu, strategi penilaian maupun dalam
mempertimbangkan kebutuhan media dan alat pembelajaran.
4. Ketercukupan
Cakupan indikator, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar. Dengan prinsip ini, maka tuntutan kompetensi harus dapat terpenuhi
dengan pengembangan materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran yang
dikembangkan. Sebagai contoh, jika standar kompetensi dan kompetensi dasar
menuntut kemampuan menganalisis suatu obyek belajar, maka materi pelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan teknik serta instrumen penilaian harus secara
memadai mendukung kemampuan itu.
5. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik
pengetahuan, sikap, maupun praktik (psikomotor). Prinsip ini hendaknya
dipertimbangkan, baik dalam mengembangkan materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, maupun penilaiannya.
Kegiatan pembelajaran dalam silabus perlu dirancang sedemikian
rupa sehingga peserta didik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan
kemampuannya, bukan hanya kemampuan kognitif saja, melainkan juga dapat
mempertajam kemampuan afektif dan psikomotoriknya, serta dapat secara optimal
melatih kecakapan hidup (lifeskill).
6. Fleksibel
Pengembangan kurikulum harus bersifat luwes dalam
pelaksanaannya; memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian dengan
perkembangan zaman. Keseluruhan komponen dalam kurikulum juga mengakomodasi
keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di
sekolah dan kebutuhan masyarakat.
7. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan
seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. Banyak
fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan dapat
mendukung kemudahan dalam menguasai kompetensi perlu dimanfaatkan dalam
pengembangan pembelajaran. Di samping itu, penggunaan media dan sumber belajar
berbasis teknologi informasi, seperti komputer dan internet perlu dioptimalkan.
8. Kontinuitas, pengembangan kurikulum harus memerhatikan
kesinambungan, antara tingkat kelas, antara jenjang pendidikan, maupun
kontribusi dengan jenis pekerjaan.
III. TEORI BELAJAR
A. Teori Belajar Behaviorisme
Teori belajar tingkah laku (behaviorisme) memandang belajar
sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus)
seperti ‘2 + 2’ dan balasan dari siswa (response) seperti ‘4’ yang dapat
diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan terjadi,
maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Para penganut
teori belajar tingkah laku ini berpendapat bahwa batu saja akan berlubang jika
ditetesi air terus menerus. Thorndike menyatakan kuat tidaknya hubungan
ditentukan oleh kepuasan maupun ketidakpuasan yang menyertainya (law of
effect). Itulah sebabnya, dua kata kunci menurut para penganutnya selama proses
pembelajaran adalah ‘latihan’ dan ‘ganjaran/ penguatan’. Teori ini
menitikberatkan pada perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengulangan.
Ganjaran atau penguatan pada binatang ditunjukkan dengan pemberian sesuatu jika
ia dapat menyelesaikan tugasnya, sehingga binatang tersebut akan mengulangi
kegiatannya. Para siswa akan sangat senang dan merasa dihargai jika mereka
mendapat hadiah ketika mereka dapat melaksanakan tugas dengan baik, sehingga
mereka akan berusaha untuk melakukan hal yang sama. Namun jika mereka melakukan
hal yang salah maka mereka harus mendapat hukuman agar ia tidak melakukan hal
itu lagi. Teori belajar tingkah laku ini menekankan adanya ganjaran (reward)
atau penguatan (reinforcement). Semakin banyak ganjaran yang diberikan maka
respon yang diharapkan dari siswa akan lebih baik. Selain itu, jika respon
siswa di luar yang diinginkan maka diperlukan adanya konsekuensi hukuman
(punishment) sebagai stimulus agar respon yang muncul berbeda dengan respon
yang sudah ada atau, dengan kata lain, agar perilaku siswa sesuai yang
diinginkan. Khusus untuk punishment ini, beberapa tokoh teori tingkah laku,
misalnya Skinner, memiliki perbedaan pendapat, khususnya karena dampak yang
kurang baik. Skinner memberikan alternatif yaitu digunakannya penguatan negatif
(negative reinforcement). Pada masa kini, teori belajar yang dikemukakan
penganut psikologi tingkah laku ini cocok digunakan untuk mengembangkan
kemampuan siswa yang berhubungan dengan pencapaian hasil belajar (pengetahuan)
matematika seperti fakta, konsep, prinsip, dan skill (keterampilan).
B. Teori Belajar Kognitif
1. Psikologi Perkembangan Kognitif Piaget
Menurut Piaget, struktur kognitif atau skemata (schema) adalah
suatu organisasi mental tingkat tinggi yang terbentuk pada saat orang itu
berinterkasi dengan lingkungannya. Dua proses yang sangat penting adalah
asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah suatu proses di mana suatu informasi
atau pengalaman baru dapat disesuaikan dengan kerangka kognitif yang sudah ada
di benak siswa; sedangkan akomodasi adalah suatu proses perubahan atau
pengembangan kerangka kognitif yang sudah ada di benak siswa agar sesuai dengan
pengalaman yang baru dialami. Sejalan dengan itu, Ausubel menginginkan proses
pembelajaran di kelas-kelas adalah suatu pembelajaran yang bermakna (meaningful
learning) yaitu suatu pembelajaran di mana pengetahuan atau pengalaman yang
baru dapat terkait dengan pengetahuan lama yang sudah ada di dalam struktur
kognitif seseorang. Untuk membantu terjadinya pembelajaran bermakna, Bruner
menyarankan agar proses pembelajaran melalui tiga tahap, yaitu tahap enaktif,
tahap ikonik, dan tahap simbolik.
Empat tahap perkembangan kognitif siswa menurut Piaget adalah
(1) tahap sensori motor (0–2 tahun), (2) tahap pra-operasional (2–7 tahun), (3)
tahap operasional konkret (7–11 tahun), dan (4) tahap operasional formal (11
tahun ke atas).
Pada tahap sensori motor (0-2 tahun) seorang anak akan belajar
untuk menggunakan dan mengatur kegiatan fsik dan mental menjadi rangkaian
perbuatan yang bermakna. Pada tahap ini, pemahaman anak sangat bergantung pada
kegiatan (gerakan) tubuh dan alat-alat indera mereka. Pada tahap
pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal
khusus yang didapat dari pengalaman menggunakan indera, sehingga ia belum mampu
untuk melihat hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten. Pada
tahap operasional konkret (7-11 tahun), umumnya anak sedang menempuh pendidikan
di sekolah dasar. Di tahap ini, seorang anak dapat membuat kesimpulan dari
suatu situasi nyata atau dengan menggunakan benda konkret, dan mampu
mempertimbangkan dua aspek dari suatu situasi nyata secara bersamasama
(misalnya, antara bentuk dan ukuran). Pada tahap operasional formal (lebih dari
11 tahun), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti menggunakan benda nyata.
Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan kognitif.
2. Belajar Bermakna David P. Ausubel
Teori belajar Ausubel menitikberatkan pada bagaimana seseorang
memperoleh pengetahuannya. Menurut Ausubel terdapat 2 jenis belajar yaitu
belajar hafalan (rote-learning) dan belajar bermakna (meaningfullearning). Jika
seorang siswa berkeinginan untuk mengingat sesuatu tanpa mengaitkan hal yang
satu dengan hal yang lain maka baik proses maupun hasil pembelajarannya dapat
dinyatakan sebagai hafalan (rote) dan tidak akan bermakna (meaningless) sama
sekali baginya. Pembelajaran yang mengacu pada ‘belajar bermakna’ atau
‘meaningful-learning’ adalah pembelajaran di mana pengetahuan atau pengalaman
baru yang akan dipelajari siswa dapat terkait dengan pengetahuan lama yang
sudah dimiliki siswa.
3. Teori Presentasi Bruner
Bruner membagi penyajian proses pembelajaran dalam tiga tahap,
yaitu tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Pada tahap enaktif, para siswa
dituntut untuk mempelajari pengetahuan dengan menggunakan sesuatu yang
“konkret” atau “nyata” yang berarti dapat diamati dengan menggunakan panca
indera. Contohnya, ketika akan membahas geometri ruang di awal pembelajaran,
guru dapat menggunakan alat peraga maupun barang sehari-hari semisal kaleng,
dus, dll. Pada tahap ikonik, yakni setelah mempelajari pengetahuan dengan benda
nyata atau benda konkret, tahap berikutnya adalah tahap ikonik, dimana para
siswa mempelajari suatu pengetahuan dalam bentuk gambar atau diagram sebagai
perwujudan dari kegiatan yang menggunakan benda konkret atau nyata tadi. Pada
tahap simbolik para siswa harus melewati suatu tahap dimana pengetahuan
tersebut diwujudkan dalam bentuk simbol-simbol abstrak. Dengan kata lain, siswa
harus mengalami proses berabstraksi. Berabstraksi terjadi pada saat seseorang
menyadari adanya kesamaan di atara perbedaan-perbedaan yang ada.
C. Teori Belajar Konstruktivisme
1. Model Penemuan
Bruner berpendapat bahwa belajar dengan penemuan adalah belajar
untuk menemukan (learning by discovery is learning to discover). Ada dua model
penemunaan, yaitu model penemuan murni dan model penemuan terbimbing. Model penemuan
yang dapat dikembangkan di kelas adalah model penemuan terbimbing di mana para
siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data,
membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan
menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta
bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Berbeda dengan model
penemuan murni di mana mulai dari pemilihan strategi sampai pada jalan dan
hasil penemuan ditentukan para siswa sendiri maka pada penemuan terbimbing ini,
para guru bertindak sebagai penunjuk jalan, ia membantu dan memberi kemudahan
bagi para siswanya sedemikian rupa sehingga mereka dapat mempergunakan idea,
konsep dan ketrampilan yang sudah dia pelajari untuk menemukan pengetahuan yang
baru. Penggunaan serangkaian pertanyaan yang tepat akan sangat membantu siswa
untuk menemukan pengetahuan yang baru berdasar pada pengetahuan lama yang
dipunyainya.
2. Model Saintifk
Pendekatan saintifk meliputi lima pengalaman belajar sebagaimana
dijelaskan berikut ini.
a. Mengamati (observing) di mana siswa
difasilitasi untuk mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak,
melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat.
b. Menanya (questioning) di mana siswa
difasilitasi untuk membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi
tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui,
atau sebagai klarifkasi.
c. Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting) di mana siswa
difasilitasi untuk mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan,
meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku
teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan
memodifkasi/ menambahi/ mengembangkan.
d. Menalar/mengasosiasi (associating) di mana siswa difasilitasi
untuk mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk
membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang
terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.
e. Mengomunikasikan (communicating) di mana siswa difasilitasi
untuk menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafk; menyusun
laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan
secara lisan.
III. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat
mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan
pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip belajar dapat
membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat.
Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip
yang relatif berlaku umum yang dapat digunakan sebagai dasar dalam upaya
pembelajaran sebagai berikut.
A. Perhatian dan Motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.
Dari kajian belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian
tak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner, 1984: 355). Di samping
perhatian, motivasi mempunyai peranan penting
dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan
dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin
dan kemudi pada mobil (Gage dan Berliner, 1984: 372).
B. Keaktifan
Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan
dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga
tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila
anak aktif mengalami sendiri.
C. Keterlibatan
langsung/Berpengalaman
Belajar adalah mengalami, belajar tidak bisa dilimpahkan kepada
orang lain. Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan
dalam kerucut pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah
belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung
siswa yang tidak hanya mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati,
terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
D. Pengulangan
Pada teori Psikologi Asosiasi atau Koneksionisme mengungkapkan
bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan
pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya
respons benar. Pengulangan dalam belajar akan melatih daya-daya yang ada pada
manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal,
merasakan, hingga berpikir yang akan membuat daya-daya tersebut berkembang.
E. Tantangan
Dalam situasi belajar, siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin
dicapai. Namun selalu terdapat hambatan, yaitu mempelajari bahan belajar.
Timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu, yaitu dengan mempelajari bahan
belajar tersebut.
F. Balikan atau Penguatan
Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik
dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat
lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan
positif. Sebaliknya, anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan
akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong
untuk belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negatif.
G. Perbedaan Individual
Siswa yang merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua
orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang
lainnya. Perbedaan individu ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa
IV. PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK
PEMBELAJARAN
Dalam Lampiran 3 Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 (233) pendekatan dimaknai
sebagai cara menyikapi/melihat (a way of viewing); strategi dimaknai
sebagai cara mencapai tujuan dengan sukses (a way of winning the game atau a
way of achieving of objectif); metode dimaknai sebagai cara
menangani sesuatu (a way of dealing). Sedangkan teknik dimaknai
sebagai cara memperlakukan sesuatu (a way creating something); dan model dimaknai
sebagai kerangka yang berisikan langkah-langkah/uruturutan kegiatan/sintakmatik
yang secara operasional perlu dilakukan oleh guru dan siswa. Dalam referensi
lain dijelaskan bahwa pendekatan adalah titik tolak atau sudut
pandang terhadap proses pembelajaran; metode adalah cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran; teknik adalah
cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifk; dan model adalah bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru (bungkus atau
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran). Pendekatan (approach)
merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Roy
Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran,
yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered
approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered
approaches) yang digunakan dalam perancangan kurikulum dan pembelajaran saat
ini. Strategi pembelajaran merupakan perencanaan tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Sedangkan metode merupakan upaya untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan
yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan sebagai cara untuk
melaksanakan dan merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dalam
mengimplementasikan metode pembelajaran, seorang pendidik perlu
menetapkan teknik atau cara tertentu agar proses pembelajaran
berjaan efektif dan efsien, serta taktik atau gaya individu dalam melaksanakan
suatu teknik atau metode tertentu misalnya dalam menggunakan ilustrasi atau
menggunakan gaya bahasa atau idialek agar materi pembelajaran mudah dipahami.
VI. KRITERIA PENYELEKSIAN DAN PEMILIHAN MATERI
PEMBELAJARAN
1. Sahih (Valid)
Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah
teruji kebenaran dan kesahihannya. Pengertian ini juga berkaitan dengan
keaktualan materi sehingga materi yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan
jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan.
2. Tingkat Kepentingan (Significance)
Dalam memilih materi perlu mempertimbangkan pertanyaan berikut:
a. Bagaimana intensitas tingkat kepentingan materi tersebut
sehingga harus dipelajari?
b. Apakah penting materi tersebut diajarkan pada siswa?
c. Dimana letak kepentingan materi tersebut dan mengapa penting?
Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya
memang yang benar-benar diperlukan oleh siswa.
3. Kebermanfaatan (utility)
Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis
maupun nonakademis. Bermanfaat secara akademis artinya guru harus yakin bahwa
materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan
yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan berikutnya.
Bermanfaat secara nonakademis maksudnya bahwa materi yang diajarkan dapat
mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari
4. Layak dipelajari (learnability)
Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat
kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak terlalu sulit), maupun aspek
kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.
5. Menarik minat (interest)
Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi
siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada
siswa harus mampu menumbuhkembangkan rasa ingin tahu sehingga memunculkan
dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.
B. Pola Pengembangan Materi Pembelajaran
Terdapat beberapa pola pengembangan materi pembelajaran yang
dapat dipilih guru, yakni sebagai berikut.
1. Pola kronologis, susunan materi pembelajaran yang mengandung
urutan waktu.
2. Pola kausal, susunan materi pembelajaran yang mengandung
hubungan sebab-akibat.
3. Pola logis, susunan materi pembelajaran yang dimulai dari
bagian sederhana menuju kepada yang kompleks.
4. Pola psikologis, susunan materi pembelajaran yang dimulai
dari umum ke dalam bagian-bagian yang lebih khusus.
5. Pola spiral, susunan materi pembelajaran yang dipusatkan pada
topik atau bahan tertentu yang populer dan sederhana; kemudian dikembangkan,
diperdalam, dan diperluas dengan bahan yang lebih kompleks.
6. Pola inquiri atau pemecahan masalah, susunan materi
pembelajaran yang mengarah pada proses penemuan ataupun pemecahan masalah, yang
meliputi langkah-langkah berikut: (a) perumusan masalah, (b) penyusunan
hipotesis, (c) pengumpulan data, (d) pengujian hipotesis, dan (e) perumusan
simpulan.
Sumber Pustaka:
Wibowo, Hari, dkk. 2016. Pengembangan
Kurikulum. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
__________ 2016. Teori Belajar.
Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan