Showing posts with label PERSIAPAN PPG 2020. Show all posts
Showing posts with label PERSIAPAN PPG 2020. Show all posts

Tuesday, February 25, 2020

PERSIAPAN UJIAN SELEKSI PPG 2020 KOMPETENSI PEDAGOGIK


100 SOAL PERSIAPAN UJIAN SELEKSI PPG 2018 KOMPETENSI PEDAGOGIK


1.      Seorang siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi, lalu masalah itu didiskusikan dalam kelompok untuk mendapatkan solusinya.


Ilustasi ini berkaitan dengan perkembangan ....


A.    kemampuan kognitif

B.     kemampuan interaksional

C.     kemampuan integrasi diri

D.    kemampuan komunikatif


2.        Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah….


A.      kemampuan berkomunikasi


B.       Kemampuan untuk memecahkan masalah
C.       kemampuan berinteraksi
D.      kemampuan untuk mengintegrasikan diri
3.        Kemampuan berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika tapi masih terkait dengan obyek-obyek bersifat konkrit merupakan ciri-ciri kemampuan anak berusia
A.      0 - 2 tahun
B.       2 -- 7 tahun
C.       7 -- 11/12 tahun
D.      11/12/ -- 14/15 tahun
4.        Menggunakan potongan sapu lidi, kelereng, globe, gambar-gambar yang menyangkut pembelajaran IPA serta IPS sebagai media adalah sesuai dengan tahapan perkembangan berfikir anak yang dikenal sebagai tahapan
A.      Anak memahami bilangan dan angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit (operasional konkrit)
B.       Pengamatan dan penginderaan yang intensif terhadap lingkunganya (sensomotor)
C.      Dominasi pengamatan bersifat egosentris
D.      Kemampuan mengoperasikan kaidah logika yang tidak terikat lagi dengan obyek yang bersifat konkrit (operasional formal)

5.        Kemampuan peserta didik untuk membina hubungan dan kemampuan memotivasi diri termasuk kecerdasan….
A.      Kognitif
B.       Sosial
C.      Emosional
D.      moral
6.        Seorang peserta didik selalu ingin mendominasi dalam suatu kelompok belajar. Dia tidak memberi kesmpatan anggota lain untuk mengemukakan pendapat. Jika teman lain yang memimpin dan mengendalikan jalannya diskusi, ia memisahkan diri dan cenderung belajar sendiri.
Peserta didik tersebut mengalami permasalahan dalam perkembangan
A.      sosial-emosional
B.       kognitif
C.       moral
D.      spiritual 
7.             Peserta didik telah memiliki yang memiliki moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Dia mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi.
Hal ini merupakan contoh perilaku moral-spritual pada tahapan ...
A.      penalaran pascakonvensional
B.       penalaran konvensional
C.       penalaran prakonvensional
D.      penalaran interkonvensional

8.        Individu memandang apa yang diharapkan oleh keluarga, kelompok, masyarakat dan bangsa serta setia mendukung aturan social bukan hanya untuk ketenangan tetapi disadari sebagai sesuatu yang berharga.
Pernyataan tersebut merupakan tahapan perkembangan moral
A.      Prakonvensional
B.       Konvensional
C.      Pascakonvensional
D.      Interkonvensional
9.        Memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler, melakukan rekreasi dengan guru, dan melakukan kegiatan informal lainnya memiliki fungsi untuk mengatasi kesulitan belajar dalam hal ….
A.      mengemukakan gagasan
B.       mengaktualisasikan diri
C.       penciptaan hubungan yang baik
D.      menformulasikan tindakan
10.    Seorang peserta didik merasa kurang bersemangat pada jam usai pembelajaran. Dia bahkan lebih senang tinggal di sekolah sampai sore, petugas kebersihan sekolah sampai menyuruhnya pulang karena matahari hampir tenggelam.
Peserta didik tersebut dicurigai memiliki hambatan pengembangan potensi berupa faktor ....
A. intelegensi dan kognitif
B. budaya dan pembiasaan
C. keluarga dan lingkungan masyarakat
D. emosional dan kepribadian
11.    Seorang peserta didik mampu mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru tetapi pada saat ditanya ia tidak mengerti apa yang ia dengar. Peserta didik tersebut mengalami kesulitan/ gangguan belajar dalam hal ....
A.      kesulitan akademis
B.       gangguan simbolik
C.       gangguan nonsimbolik
D.      gangguan sosial
12.    Perbedaan antara konseling dan wawancara terletak pada maksud dan tujuannya. Tujuan konseling adalah....
A.      Membantu siswa agar dapat memecahkan masalah pribadinya
B.       Menbantu siswa agar dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya
C.      Membantu siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar
D.      Membantu siswa agar memperoleh informasi tertentu
13.        Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) dan balasan dari siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar yang dimaksud adalah…
A.      Behaviorisme
B.       Humanistik
C.       Sibernetik
D.      Kontruktivisme
14.    Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan teori belajar….
A.      Sibernetik
B.       Humannistik
C.       Behaviorisme
D.      Konstruktivisme
15.    Menurut teori ini, peranan guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, motivator, dan memberikan kesadaran mengenai makna kehidupan pada siswa. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya. Teori belajar ini adalah ….
A.      Humanistik
B.       Konstruktivisme
C.       kognitivisme
D.      Nativisme
16.    Pada masa kini siswa dituntut untuk dapat belajar setiap saat dan bisa terjadi di manapun. Hal ini terjadi karena kemajuan teknologi yang memungkinkan belajar jarak jauh dalam jaringan atau online. Pernyataan diatas sejalan dengan teori belajar ….
A.      Sibernetik
B.       Konstruktivisme
C.       Behaviorisme
D.      Kognitivisme 
17.    Pendapat yang menyatakan bahwa pengetahuan atau pengalaman yang baru dapat terkait dengan pengetahuan lama yang sudah ada di dalam struktur kognitif seseorang adalah teori belajar…
A.      Behaviorisme
B.       Konstruktivisme
C.      Kognitivisme
D.      Sibernatik
18.    Tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam:
A.      Silabus
B.       RPP
C.       Silabus dan RPP
D.      SKL
19.    Komponen rancangan pelaksanaan pembelajaran terdiri dari....
A.      Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi
B.       Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, indikator,materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi
C.       Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi
D.      Identitas, kompetensi Inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, evaluasi, langkah-langkah pembelajaran
20.    Silabus dan RPP sama-sama sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya adalah sebagai berikut:
A.      Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan rpp mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar
B.       Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan, sedangkan RPP bersumber dari standar kompetensi lulusan
C.       RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat oleh tim guru
D.      RPP dan silabus keduanya disusun oleh setiap satan pendidikan. 
21.    Salah satu prinsip dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah
A.      Materi atau bahan ajar berbasis kompetensi
B.       Pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik
C.       RPP bersumber dari silabus
D.      Alokasi waktu sesuai dengan jadwal pada setiap satuan pendidikan
22.    Perhatikan beberapa komponen dari RPP untuk mata pelajaran bahasa Indonesia adalah sebagai berikut ......
1)        Kompetensi dasar :Mengenal kegiatan bermusyawarah
2)        Indikator : menyebutkan dua ciri kegiatan bermusyawarah
3)        Tujuan Pembelajaran : setelah pelaksanaan pemilihan ketua kelas siswa dapat menyebutkan dua ciri kegiatan musyawarah dengan benar
Berdasarkan komoponen-komponen RPP tersebut prinsip digunakan adalah....
A.      Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
B.       Mendorong partisipasi aktif peserta didik
C.       Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
D.      Keterkaitan dan keterpaduan
23.    Benjamin S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut:
A.      ingatan; pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;
B.       ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis, dan evaluasi
C.       ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan evaluasi
D.      ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi, evaluasi, dan, síntesis.
24.    Taksonomi Anderson dan Krathwol menyempurnakan taksonomi Benjamin S. Bloom mengembangkan ranah kognitif dengan urutan berikut:
A.      ingatan; pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi;
B.       ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, síntesis
C.       ingatan, pemahaman, síntesis, aplikasi, analsis, dan evaluasi
D.      ingatan, pemahaman, aplikasi,analisis, evaluasi, dan, mencipta.
25.    Model pembelajaran yang mempunyai keunggulan antara lain; berpikir dan bertindak kreatif, memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis, merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat, adalah….
A.      Role Playing
B.       Inquiry
C.       Problem Solving
D.      Picture and Picture
26.    Faktor yang penting dipertimbangkan guru dalam melaksanakan diskusi pemecahan masalah proses pembelajaran adalah:
A.      Waktu yang tersedia untuk melaksanakan diskusi
B.       Rumusan masalah yang harus didiskusikan
C.       Jumlah peserta didik yang mengikti pembelajaran
D.      Motivasi belajar siswa
27.    Fungsi indikator dijadikan sebagai penanda dalam….   
A.      Pencapaian standar kompetensi
B.       Pencapaian kompetensi dasar.
C.       Pencapaian tujuan pembelajaran
D.      Pencapaian standar kelulusan
28.    Apa yang paling tepat dilakukan guru, jika seorang peserta didik tidak memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan ?
A.      Menunjuk peserta didik lain untuk menjawab pertanyaan tersebut
B.       Memberikan kritik agar peserta didik berusaha menjawab walaupun salah
C.       Menyederhanakan isi pertanyaan agar mudah dipahami peserta didik
D.      Menjawab sendiri pertanyaan tersebut.
29.    Prinsip sistematis sebagai salah satu prinsip pengembangan silabus artinya ....
A.      Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik.
B.       Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
C.       Cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
D.       Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
30.    Ciri-ciri kelas yang menggunakan pembelajaran CTL adalah sebagai berikut, kecuali....
A.      Sharing dengan teman
B.       Guru kreatif
C.       Pengalaman nyata
D.      Menggunakan satu sumber
31.    Dalam memilih dan mengembangkan materi pembelajaran, Ibu Murni Nugroho selalu menyeleksi materi pembelajaran yang telah teruji kebenarannya, tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan. Kriteria penyeleksian dan pemilihan materi pembelajaran tersebut memenuhi kriteria…
A.      Sahih
B.       Kebermanfaatan
C.      Layak dipelajari
D.      Menarik minat
32.    Bu Rossa menyiapkan materi pelajaran dengan cara dimulai dari materi-materi yang dikenal siswa kemudian menuju hal-hal baru dan dianggap lebih mendalam. Bentuk pengembangan materi yang disusun Bu Rossa mengikuti pola....
A.      Kausal
B.       Spiral
C.      Kronologis
D.      inquiri
33.    Memilih media pembelajaran hendaknya tidak boleh sembarangan tetapi harus didasarkan pada kriteria tertentu. Misalnya, apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau massal.
Pernyataan tersebut dalam pemilihan media termasuk ke dalam kriteria...        
A.      tujuan           
B.       sasaran didik
C.       ketersediaan 
D.      konteks penggunaan
34.    Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru dapat menyusun strategi pembelajaran dan menentukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang pendidik terkait dengan keterampilan memilih media pembelajaran adalah…
A.      Pendidik harus mengetahui latar sosial budaya siswa dan sekolah
B.       Pendidik harus memahami karakteristik dari media pembelajaran tersebut.
C.       Pendidik harus menyesuaikan diri dengan kemampuan sekolah.
D.      Pendidik menyesuaikan dengan materi pembelajaran.
35.    Pada saat mempersiapkan pembelajaran seorang guru harus dapat menentukan jenis media yang tepat sesuai dengan materi. Di lihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat dibagi ke dalam..
A.      media yang memiliki daya liput yang luas dan media yang memiliki daya liput terbatas       
B.       media yang dpat didengar saja dan media yang dapat dilihat        
C.       media tradisional dan media berbasis TIK  
D.      media dua dimensi dan media tiga dimensi 
36.    Di ruang media tersedia berbagai macam media yang sudah berdebu dan agak usang. Sebagai seorang pendidik yang kreatif, sebaiknya dapat memanfaatkan media dan memilih media mana yang akan digunakan. Dia memiliki beberapa pertimbangan dalam hal ini.
Pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang harus diperhatikan adalah...
A.      Tujuan, sasaran didik, karakteristik media, waktu pengoperasian, biaya, ketersediaan,konteks penggunaan, dan mutu teknis.
B.       Sasaran didik, karakteristik media, waktu mengoperasikan, tujuan, misi visi sekolah dan konteks penggunaan.
C.       Tujuan, sasaran didik, karakteristik media, visi sekolah dan konteks penggunaan
D.      Kultur sekolah, tujuan, waktu pengoperasiaan dan karakteristik media
37.    Seorang guru harus mampu memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaraan utuh. Pernyataan berikut yang benar terkait dengan media pembelajaran adalah:         
A.      media pembelajaran yang paling baik adalah media yang berbasis TIK     
B.       sebuah media dapat digunakan untuk semua kegiatan pembelajaran          
C.       media dapat digunakan sebagai pembawa pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran         
D.      memilih media tidak perlu banyak pertimbangan agar tidak merepotkan
38.    Setiap materi pembelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Untuk memudahkan peserta didik memahami materi yang memiliki tingkat kesukaran tinggi guru sering memanfaatkan media pembelajaran. Misalnya, media gambar atau tayangan video yang berisi sistem peredaran darah.
Fungsi media pada pernyataan tersebut adalah: 
A.      Menampilkan objek yang terlalu besar        
B.       Membuat konkrit konsep yang abstrak  
C.       Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.      
D.      Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.
39.    Media memiliki fungsi dan manfaat bagi pembelajaran. Hal ini dirasakan juga oleh guru dalam membantu pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif. Misalnya saat guru ingin menjelaskan suatu konsep/ objek yang luas dan besar, dia tinggal menggunakan medianya saja.
Berikut ini adalah salah satu fungsi dari media pembelajaran sesuai kondisi tersebut:
A.      Menampilkan objek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.
B.       Membawa objek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.
C.       Membuat konkret konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan peredaran darah.
D.      Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.
40.    Seorang guru ingin membuka situs google untuk menuliskan catatan, ide, atau refleksi yang bersifat pribadi atau untuk dibagikan secara umum. Fitur yang dapat dimanfaatkan oleh guru tersebut adalah…        
A.      book 
B.       forum           
C.       blog  
D.      e-portofolio
41.    Seorang guru sedang ber-googling atau membuka situs google untuk mencari informasi mengenai pembelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Pengertian googling dalam istilah internet tersebut adalah…
A.      program mencari informasi  
B.       program desktop publishing
C.       program untuk menjelajahi laman
D.      program penciptaan laman
42.    Saat kita akan informasi tentang suatu topik atau judul dapat menggunakan aplikasi internet yang dikenal dengan istilah mesin pencari (search engine).
Salah satu laman yang berfungsi sebagai mesin pencari selain google adalah...
A.      www.yahoo.com
B.       www.gmail.com
C.       www.hotmail.com
D.      www.cari-data.com
43.    Seorang guru akan membuat media untuk menampilkan contoh surat, tabel, gambar dan berbagai dokumen lain. Aplikasi sederhana keluaran Microsoft yang dapat digunakan untuk memfasilitasi kegiatan guru tersebut adalah... 

A. 
Microsoft Database

   
B. Microsoft PowerPoint

C.Microsoft Desktop Publishing
     
D. Microsoft Word 
44.    Seorang guru dapat menampilkan bahan tayang yang menarik perhatihan siswa dalam pembelajaran. Program tampilan bahan tayang ini difasilitasi oleh Microsoft. Aplikasi sederhana keluaran Microsoft yang dapat digunakan untuk membuat bahan presentasi adalah....
A.      Microsoft Database
B.       Microsoft Spread Sheet
C.       Microsoft powerpoint
D.      Microsoft Desktop Publishing
45.    pertanyaan, mengumpulkan data (informasi) dengan berbagai teknik, mengasosiasi/ menganalisis/mengolah data (informasi) dan menarik kesimpulan serta mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Langkah yang dilakukan Pak Ali itu merupakan bagian dari model pembelajaran…
A.      portofolio
B.       saintifik
C.       penemuan
D.      autentik
46.    Pak Larso melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintergrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik berkolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.
Pembelajaran yang dilakanakan oleh Pak Larso tersebut merupakan model pembelajaran ....
A.      projek based learning
B.       discovery Learning
C.       Problem Based Learning
D.      Inquiry learning
47.    Bu Rumini melaksanakan pembelajaran yang mengakomodasi semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat.
Kegiatan yang dilakukan Bu Rumini tersebut merupakan implementasi model pembelajaran ....
A.      Project based learning
B.       inquiry learning
C.       Discovery learning
D.      problem based learning
48.    Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning :
1)        Penentuan Pertanyaan Mendasar,
2)        Mendesain Perencanaan Proyek,
3)        Menyusun Jadwal (Create a Schedule),
4)        Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project),
5)        Menguji Hasil (Assess the Outcome),
6)        Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience).
Urutan yang benar adalah ....
A.      1-2-3-4-5-6
B.       1-3-2-4-5-6
C.       1-3-2-5-6-4
D.      1-2-3-5-4-6
49.    Perhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang masih acak berikut ini!
1)        Mengorganisasi siswa dalam belajar
2)        Orientasi siswa pada masalah
3)        Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri atau kelompok
4)        Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Jika langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutan model pembelajaran Problem Based Learning, urutan langkah yang tepat adalah ....
A.      1-2-3-4
B.       2-3-1-4
C.       3-2-1-4
D.      2-3-1-4
50.        Kriteria keberhasilan belajar siswa ditentukan dengan menggunakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM adalah rata-rata setiap unsur dari kriteria yang ditentukan. Untuk menentukan KKM diperlukan faktor-faktor….
A.      Kompleksitas indikator, daya dukung, dan kemampuan guru
B.       Kemampuan guru, sarana/prasarana, dan intake siswa
C.       Kompleksitas indikator, daya dukung, dan intake siswa
D.      Kemampuan guru, tingkat kesulitan kompetensi dasar, dan intake siswa
51.    Fungsi KKM adalah sebagai berikut, kecuali....
A.      sebagai acuan peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran
B.       merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran
C.       dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
D.      Sebagai kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif atau kuantitatif. 
52.    Fungsi indikator dijadikan sebagai penanda dalam….   
A.      Pencapaian standar kompetensi
B.       Pencapaian kompetensi dasar.
C.       Pencapaian tujuan pembelajaran
D.      Pencapaian standar kelulusan
53.    Untuk menentukan tindak lanjut pembelajaran, tindakan yang perlu dilakukan guru adalah;
A.      Menilai tingkat pencapaian hasil belajar siswa
B.       Menambah bahan pelajaran baru
C.       Mengetahui jumlah siswa yang tidak akan mengikuti program tindak lanjut
D.      Memilih waktu yang tepat untuk melaksanakan program tindak lanjut
54.    Instrumen yang diguanakan untuk menilai perilaku siswa dalam proses pembelajaran adalah:
A.      Pedoman observasi
B.       Kuesioner
C.       Pedoman wawancara
D.      Tes hasil belajar
55.    Sebelum guru menyusun soal-soal untuk menilai hasil belajar peserta didik, manakah yang pertama kali harus dipelajari:
A.      Buku sumber yang digunakan
B.       Kurikulum dan silabus
C.       Indikator pencapaian kompetensi
D.      Kemampuan awal siswa
56.    Salah satu prinsip dalam penilaian hasil belajar peserta didik adalah penilaian harus terpadu artinya:
A.      penilaian berdasarkan data yang mencerminkan kemampuan yang harus diukur
B.       penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran
C.       penilian berdasarkan kriteria yang jelas tentang kompetensi yang harus dicapai
D.      penilaian harus berkesinambungan oleh pendidik untuk semua aspek kompetensi
57.    Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik harus memenuhi persayaratan berikut, kecuali:
A.      Konstruksi butir soal memenuhi persayaratan yang sesuai dengan bentuk tes yang digunakan
B.       Substansi yang diukur mempresentasiukan kompetensi yang dinilai
C.       Bahasa yang digunakan komukinatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik
D.      Digunakan untuk ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester
58.    Untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai oleh semua peserta didik pada satu rombongan belajar dapat dilakukan dengan menghitung nilai;
A.      Mean
B.       Modus
C.       Median
D.      Simpangan baku
59.    Standar penilaian pendidikan merupakan acuan bagi guru dalam melaksanakan
A.      Penilaian hasil belajar peserta didik
B.       Penilaian proses pembelajaran yang dilakukan guru
C.       Penilaian silabus dan RPP
D.      Penilaian standar kompetensi lulusan
60.    Penilaian adalah penafsiran hasil pengukuran dan penentuan pencapaian hasil belajar. Penilaian dapat berupa hasil belajar peserta didik yang tidak dipengaruhi oleh kepentingan penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional. Cara penilaian tersebut mengacu pada aspek penilaian….           
A.      Objektivitas.
B.       Transparan
C.       Bermakna
D.      Menyeluruh
61.    Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:
A.      Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda
B.       memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi
C.       memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai
D.      diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi 
62.    Dasar rancangan program remidi bagi peserta didik yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar ….
A.      proses pengajaran remedial pada dasarnya adalah proses belajar mengajar biasa
B.       tujuan pengajaran remedial adalah sama dengan test diagnostik
C.       sasaran terpenting pengajaran remidial adalah peningkatan kecerdasan siswa
D.      strategi yang dipilihhanya berbentuk test ulang
63.    Salah satu prinsip merancang program remidial bagi peserta didik tampak dalam kegiatan guru ….
A.      Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial
B.       Menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis evaluasi belajar siswa
C.       Menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.
D.      merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi
64.        .  Kriteria ketuntasan minimal (KKM) merupakan kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh sekolah, pada prinsipnya merupakan:
A.           Nilai batas ambang kompetensi
B.           Nilai minimal yang dicapai peserta didik
C.           Nilai maksimal yang dicapai peserta didik
D.           Nilai batas ambang kelulusan ujian sekolah
65.    Penilaian portofolio dapat dilaksanakan dengan cara ….
A.      Memberikan penilaian menyeluruht erhadap tugas-tugas siswa
B.       Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil test harian dan sumatif tiap siswa
C.       Mengumpulkan hasil kerja masing-masing siswa yang telah diberikan masukan baik oleh guru dan rekan siswa dalam suatu album sebagai bukti hasil belajar
D.      Mengumpulkan lembaran-lembaran jawaban hasil ulangan tiap siswa untuk melihat kesulitan siswa dalam memahami pokok bahasan tertentu dan kemudian diberikan pengajarandan test remedial
66.    Penilaian hasil belajar siswa didasarkan pada karya siswa dan tugas siswa, kemampuan dalam proses pembelajaran dan hasil post test disebut ....
A.  Konstruktivisme
B.  Authentic assesment
C.  Efektif
D.  kondusif 
67.    Pendekatan tes ini menggunakan norma yang disusun secara relatif berdasarkan distribusi skor yang dicapai oleh para pengikut dalam suatu tes. Dengan demikian maka skor standar yang dicapai oleh seseorang yang didasarkan atas norma relatif ini (PAN) mencerminkan status individu di dalam kelompok.
Pendekatan tes yang dimaksud adalah….
A.      Penilaian berkelanjutan
B.       penilaian menyeluruh
C.       penilaian acuan patokan
D.      penilaian acuan norma 
68.    Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaian yang disebut dengan istilah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan penilaian yang didasarkan pada pendekatan ....
a.         Penilaian berkelanjutan
b.        Penilaian autentik
c.         Penilaian acuan patokan
d.        Penilaian acuan norma
69.    Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai suatu kompetensi, merupakan…
A.      tujuan penilaian
B.       prinsip penilaian
C.      fungsi penilaian
D.      hasil penilaian
70.    Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang sudah dan belum dikuasai seorang/sekelompok peserta didik untuk ditingkatkan dalam pembelajaran remidial dan program pengayaan merupakan….
A.      prinsip penilaian
B.       tujuan penilaian
C.       fungsi penilaian
D.      bentuk penilaian.
71.    Assesment hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut, kecuali:
A.      objektif
B.       adil
C.      kooperatif
D.      terpadu.
72.    Penilaian yang didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur, hal tersebut merupakan prinsip penilian yang:
A.      adil
B.       objektif
C.      valid
D.      sistematis
73.    Penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang…
A.      adil
B.       akuntabel
C.       valid
D.      sistematis 
74.    Penilaian yang dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku, hal tersebut merupakan prinsip penilaian yang…
A.      adil
B.       objektif
C.       valid
D.      sistematis 
75.    Di bawah ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan assesmen hasil belajar peserta didik, kecuali….
A.      ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
B.       menggunakan acuan kriteria berdasarkan pencapaian kompetensi
C.       ditindaklanjuti dengan program remedial dan pengayaan
D.      dilakukan pengulangan jika ternyata hasilnya banyak yang jelek
76.  Program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik.Pernyataan di atas termasuk salah prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial, yaitu...
A.      Fleksibilitas
B.       Interaktif
C.      Adaptif
D.      Kesinambungan
77.  Berdasarkan data hasil evaluasi pembelajaran tentang memahami teks anekdot ternyata hasilnya tidak maksimal. Dari 30 siswa dinyatakan belum tuntas sejumlah 15 sehingga mengikuti program remidial. Sedangkan yang dinyatakan tuntas sejumlah 15 orang mengikuti program pengayaan. Kegiatan pengayaan untuk 15 siswa dapat dilakukan oleh guru dengan cara...
A.      Mengadakan pendalaman materi terkait dengan KD tersebut
B.       Digabung dengan siswa yang belum tuntas ikut remedial
C.       Melanjutkan materi pada KD selanjutnya
D.      Memberi tugas mengerjakan lembar kerja siswa 
78.  Upaya merancang pengayaan bagi perserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut:
A.      Memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda
B.       memberikan test tambahan dengan tingkat kesukaran lebih tinggi
C.       memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrument testnya yang sesuai
D.      diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan mengerjakan soal-soal yang memiliki kesulitan tinggi
79.  Dasar rancangan program remidi bagi peserta didik yang capaian prestasinya di bawah ketuntasan belajar ….
A.      proses pengajaran remedial pada dasarnya adalah proses belajar mengajar biasa
B.       tujuan pengajaran remedial adalah sama dengan test diagnostik
C.      sasaran terpenting pengajaran remidial adalah peningkatan kecerdasan siswa
D.      strategi yang dipilihhanya berbentuk test ulang
80.    Salah satu prinsip merancang program remidial bagi peserta didik tampak dalam kegiatan guru ….
A.      Membuat rancangan pembelajaran khusus untuk siswa peserta remedial
B.       Menggunakan rancangan pembelajaran yang telah dibuat dengan memperhatikan hasil temuan analisis evaluasi belajar siswa
C.       Menggunakan rancangan pembelajaran baru yang berbeda sama sekali dengan rancangan yang ada.
D.      merancang test ulang saja tanpa ada pengulangan penjelasan materi
81.  Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, Anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan. Salah satu kegiatan itu adalah pengkajian teoretik di bidang pembelajaran/pendidikan.Pernyataan tersebut merupakan kegiatan PTK pada langkah ...
A.      merumuskan masalah
B.       mengidentifikasi masalah
C.      Merancang PTK dengan mengajukan hipotesis tindakan
D.      menyusun proposal penelitian
82.    Mengetahui proses tindakan, pengaruh tindakan (yang disengaja dan tak sengaja), (c) keadaan dan kendala tindakan, (d) bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan dan pengaruhnya merupakan kegiatan PTK pada langkah ….
A.      refleksi
B.       observasi
C.       perencanaan
D.      pelaksanaan
83.    Model rancangan PTK terletak pada alur pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hal ini sekaligus menjadi penanda atau ciri khusus yang membedakan PTK dengan jenis penelitian lain. Adapun alur penelitian tindakan yang dimaksud adalah ….
A.      A. observasi --> refleksi --> perencanaan --> pelaksanaan tindakan
B.       refleksi --> perencanaan --> pelaksanaan tindakan --> observasi
C.       perencanaan --> observasi --> pelaksanaan tindakan --> refleksi
D.      perencanaan --> pelaksanaan tindakan --> observasi --> refleksi 
84.    Rumusan masalah dalam PTK berikut, yang mana paling tepat disebut sebagai rumusan masalah PTK?
A.      Apakah pengaruh permainan peran dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Boyolali?
B.       Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan melalui metode tanya jawab dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI IPA 2?
C.       Mengapa siswa SMA Negeri 2 Boyolali selalu menjadi juara dalam berbagai perlombaan nasional?
D.      Bagaimana cara menggunakan alat peraga yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah?
85.    Dalam Penelitian tindakan kelas, masalah yang diteliti berasal dari ....
A.      kerisauan guru akan kinerjanya di kelas yang diajar
B.       keriasauan pendidik akan mutu pendidikan
C.       keinginan untuk membantu guru
D.      kepedulian peneliti akan kinerja guru
86.    Di bawah ini adalah prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Suharsimi Arikunto, kecuali….
A.      Kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja
B.       Kegiatan yang direkayasa
C.       Perencanaan
D.      Upaya empiris dan sistematis
87.    Pola perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi secara bertahap dan terus-menerus merupakan karakteristik PTK dalam hal….
A.      Pengumpulan data
B.       Menganalisis masalah
C.       Mencapai tujuan
D.      Menentukan ruang lingkup
88.    Peran guru dalam PTK adalah sebagai…
A.      Guru
B.       Peneliti
C.      Guru dan Peneliti
D.      Objek Penelitian
89.    Berikut ini kegiatan PTK pada tahap pertengahan tindakan, kecuali….
A.      Pelaksanaan tindakan
B.       Observasi dan intepretasi
C.       Diskusi balikan
D.      Analisis data
90.    Tujuan PTK adalah…
A.      Perbaikan KBM
B.       Menyusun teori baru
C.       Memperbaiki teori
D.      Menyusun generalisasi
91.    Merenungkan kembali tindakan perbaikan dan dampaknya serta mencari jalan keluar untuk tindak lanjut PTK merupakan…
A.      Analisis
B.       Refleksi
C.       Observasi
D.      Diskusi
92.    Latar belakang, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian harus menjadi bagian dari PTK khususnya pada bagian….
A.      Kesimpulan
B.       Prosedur penelitian
C.      Pendahuluan
D.      Metodologi penelitian
93.    Persiapan awal dalam PTK adalah…
A.      Menyiapkan cara wawancara
B.       Membuat analisis kelayakan hipotesis
C.      Membuat rencana (perbaikan) pembelajaran dan skenarionya
D.      Menyiapkan fasilitas dan sarana
94.    Proposal penelitian dalam PTK adalah….
A.      Usulan untuk mendapatkan dana penelitian
B.       Uraian tentang komponen-komponen yang harus dilakukan guru
C.       Uraian projek penelitian pendidikan
D.      Perencanaan sistematik untuk melaksanakan PTK
95.    Berikut ini langkah-langkah dalam tahap perencanaan tindakan dalam PTK, kecuali…
A.      Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan
B.       Analisis kelaikan hipotesis tindakan
C.       Persiapan tindakan
D.      Observasi dan inperetasi.
96.  Kegiatan yang harus dilakukan setelah pembelajaran adallah melakukan refleksi. Refleksi ini tidak hanya dilaksanakan pendidik saja, tetapi juga oleh peserta didik. Tujuan dilakukannya refleksi pembelajaran bagi peserta didik adalah....
A.      untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan pendidik dalam pembelajaran
B.       untuk mencapai kepuasaan diri peserta didik memperoleh wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan pendidik.
C.       untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya
D.      untuk mencapai kepuasaan diri pendidik memperoleh wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan peserta pendidik.
97.  Kegiatan yang harus dilakukan setelah pembelajaran adalah melakukan refleksi. Tujuan dilakukan refleksi pembelajaran bagi pendidik antara lain adalah ….
A.      Untuk menganalisis tingkat keberhasilan proses dan hasil belajar peserta didik
B.       Untuk melakukan evaluasi diri terhadap hasil belajar yang telah dilakukan
C.       untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan pembelajaran
D.      Untuk mengembangkan model pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampu
98.  Kegiatan refleksi merupakan kegiatan terakhir dari pelaksanaan pembelajaran. Pada kegiatan inilah guru akan dapat mengetahui berhasil tidaknya rencana pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan refleksi dilakukan dengan memperhatikan beberapa prinsip, diantaranya adalah ....
A.      Hasil penilaian pendidik dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran
B.       Ada kesadaran pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
C.       Penilaian dilaksanakan di akhir pembelajaran
D.      Penilaian dilaksanakan sejak awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran 
99.    Refleksi terhadap pembelajaran mutlak harus dilakukan oleh pendidik untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan meningkatkan kinerjanya sendiri dengan memperhatikan beberapa prinsip, di antaranya adalah ….
A.      Penilaian dilaksanakan di akhir pembelajaran
B.       Ada kesadaran pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
C.       Penilaian oleh peserta didik dilakukan dengan sangat kritis
D.      Hasil penilaian pendidik dijadikan masukan oleh pendidik untuk perbaikan pembelajaran
100.Untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, baik selama maupun setelah peserta didik mengikuti pembelajaran tertentu dapat dilihat melalui pengamatan keaktifan peserta didik dalam bekerjasama atau wawancara tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik selama mengikuti pembelajaran.Pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjelaskan memberikan penjelasan tetang hasil wawancara atau pengamatan diantaranya adalah ...
A.      Mengapa peserta didik tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran?
B.       Bagaimanakah proses pembelajaran yang dilakukan agar efektif?
C.       Apakah kompetensi awal peserta didik untuk mengikuti pembelajaran memadai?
D.      mengapa peserta didik kita memberikan respon negatif atas pelaksanaan pembelajaran yang kita lakukan
I. PENGERTIAN, FUNGSI, DAN PERANAN KURIKULUM
KISI-KISI PPG KLIK DI SINI
A.    Pengertian

Kurikulum adalah suatu rencana pendidikan, yang memberikan pedoman tentang jenis, lingkup, urutan isi, serta proses pendidikan. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku pada dirinya. Kurikulum sebagai rencana pembelajaran juga diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu

B.     Fungsi

1.      Fungsi penyesuaian

Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan peserta didik agar memilki sifat untuk mampu menyesuaikan dengan llingkungannya, baik lingkungan fisik maupun sosial.

2.      Fungsi pengintegrasian

Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh, dalam hal ini orientasi dan fungsi kurikulum adalah mendidik peserta didik agar memilki pribadi yang integral. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat.

3.      Fungsi perbedaan

Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu peserta didik.

4.      Fungsi persiapan

Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan peserta didik agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh, baik dalam memasuki pendidikan yang lebih tinggi ataupun dalam memasuki kehidupan dalam masyarakat.

5.      Fungsi pemilihan

Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam memilih programprogram belajar sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

6.      Fungsi diagnostic

Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan peserta didik untuk dapat memahami kemampuan dan potensi yang ada dalam dirinya.

C.     Peranan

1.      Peranan konservatif

Peranan konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada anak didik sebagai generasi penerus.

2.      Peranan kreatif

Perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi setiap saat. Kurikulum melakukan kegiatankegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru. Kurikulum harus dapat membantu setiap peserta didik dalam mengembangakan potensi dirinya.

3.      Peranan kritis dan evaluative

Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilainilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada peserta didik perlu disesuaikan kondisi yang ada di masa sekarang.

II. LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

A.    Landasan Pengembangan Kurikulum

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

2. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan.

6. Belajar sepanjang hayat, diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

B.  Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

1. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam kurikulum harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Dalam konteks Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang termuat dalam silabus harus benar dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam bidang ilmu tersebut. Penggunaan istilah, notasi atau lambang untuk menunjuk objek tertentu, hendaknya sesuai dengan istilah, notasi atau lambang yang umum dan lazim digunakan dalam bahasa dan sastra Indonesia.

2. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian. Dengan prinsip konsistensi ini, pemilihan materi pembelajaran, penetapan strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penggunaan sumber dan media pembelajaran, serta penetapan teknik dan penyusunan instrumen penilaian semata-mata diarahkan pada pencapaian kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi.

3. Relevan

Pengembangan kurikulum harus memiliki kesesuaian di antara komponen-komponennya, seperti tujuan, bahan, strategi, dan evaluasi. Pengembangan kurikulum juga harus relevan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi, potensi peserta didik, serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis). Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam kurikulum juga harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual siswa.

Prinsip ini mendasari pengembangan kurikulum, baik dalam pemilihan materi  pembelajaran, strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penetapan waktu, strategi penilaian maupun dalam mempertimbangkan kebutuhan media dan alat pembelajaran.

4. Ketercukupan

Cakupan indikator, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. Dengan prinsip ini, maka tuntutan kompetensi harus dapat terpenuhi dengan pengembangan materi pelajaran dan kegiatan pembelajaran yang dikembangkan. Sebagai contoh, jika standar kompetensi dan kompetensi dasar menuntut kemampuan menganalisis suatu obyek belajar, maka materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, dan teknik serta instrumen penilaian harus secara memadai mendukung kemampuan itu.

5. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik pengetahuan, sikap, maupun praktik (psikomotor). Prinsip ini hendaknya dipertimbangkan, baik dalam mengembangkan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, maupun penilaiannya.

Kegiatan pembelajaran dalam silabus perlu dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kemampuannya, bukan hanya kemampuan kognitif saja, melainkan juga dapat mempertajam kemampuan afektif dan psikomotoriknya, serta dapat secara optimal melatih kecakapan hidup (lifeskill).

6. Fleksibel

Pengembangan kurikulum harus bersifat luwes dalam pelaksanaannya; memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian dengan perkembangan zaman. Keseluruhan komponen dalam kurikulum juga mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat.

7. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memerhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. Banyak fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan dapat mendukung kemudahan dalam menguasai kompetensi perlu dimanfaatkan dalam pengembangan pembelajaran. Di samping itu, penggunaan media dan sumber belajar berbasis teknologi informasi, seperti komputer dan internet perlu dioptimalkan.

8. Kontinuitas, pengembangan kurikulum harus memerhatikan kesinambungan, antara tingkat kelas, antara jenjang pendidikan, maupun kontribusi dengan jenis pekerjaan.


III.             TEORI BELAJAR

A.  Teori Belajar Behaviorisme

Teori belajar tingkah laku (behaviorisme) memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) seperti ‘2 + 2’ dan balasan dari siswa (response) seperti ‘4’ yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Para penganut teori belajar tingkah laku ini berpendapat bahwa batu saja akan berlubang jika ditetesi air terus menerus. Thorndike menyatakan kuat tidaknya hubungan ditentukan oleh kepuasan maupun ketidakpuasan yang menyertainya (law of effect). Itulah sebabnya, dua kata kunci menurut para penganutnya selama proses pembelajaran adalah ‘latihan’ dan ‘ganjaran/ penguatan’. Teori ini menitikberatkan pada perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengulangan. Ganjaran atau penguatan pada binatang ditunjukkan dengan pemberian sesuatu jika ia dapat menyelesaikan tugasnya, sehingga binatang tersebut akan mengulangi kegiatannya. Para siswa akan sangat senang dan merasa dihargai jika mereka mendapat hadiah ketika mereka dapat melaksanakan tugas dengan baik, sehingga mereka akan berusaha untuk melakukan hal yang sama. Namun jika mereka melakukan hal yang salah maka mereka harus mendapat hukuman agar ia tidak melakukan hal itu lagi. Teori belajar tingkah laku ini menekankan adanya ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement). Semakin banyak ganjaran yang diberikan maka respon yang diharapkan dari siswa akan lebih baik. Selain itu, jika respon siswa di luar yang diinginkan maka diperlukan adanya konsekuensi hukuman (punishment) sebagai stimulus agar respon yang muncul berbeda dengan respon yang sudah ada atau, dengan kata lain, agar perilaku siswa sesuai yang diinginkan. Khusus untuk punishment ini, beberapa tokoh teori tingkah laku, misalnya Skinner, memiliki perbedaan pendapat, khususnya karena dampak yang kurang baik. Skinner memberikan alternatif yaitu digunakannya penguatan negatif (negative reinforcement). Pada masa kini, teori belajar yang dikemukakan penganut psikologi tingkah laku ini cocok digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa yang berhubungan dengan pencapaian hasil belajar (pengetahuan) matematika seperti fakta, konsep, prinsip, dan skill (keterampilan).

B. Teori Belajar Kognitif

1. Psikologi Perkembangan Kognitif Piaget

Menurut Piaget, struktur kognitif atau skemata (schema) adalah suatu organisasi mental tingkat tinggi yang terbentuk pada saat orang itu berinterkasi dengan lingkungannya. Dua proses yang sangat penting adalah asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah suatu proses di mana suatu informasi atau pengalaman baru dapat disesuaikan dengan kerangka kognitif yang sudah ada di benak siswa; sedangkan akomodasi adalah suatu proses perubahan atau pengembangan kerangka kognitif yang sudah ada di benak siswa agar sesuai dengan pengalaman yang baru dialami. Sejalan dengan itu, Ausubel menginginkan proses pembelajaran di kelas-kelas adalah suatu pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) yaitu suatu pembelajaran di mana pengetahuan atau pengalaman yang baru dapat terkait dengan pengetahuan lama yang sudah ada di dalam struktur kognitif seseorang. Untuk membantu terjadinya pembelajaran bermakna, Bruner menyarankan agar proses pembelajaran melalui tiga tahap, yaitu tahap enaktif, tahap ikonik, dan tahap simbolik.

Empat tahap perkembangan kognitif siswa menurut Piaget adalah (1) tahap sensori motor (0–2 tahun), (2) tahap pra-operasional (2–7 tahun), (3) tahap operasional konkret (7–11 tahun), dan (4) tahap operasional formal (11 tahun ke atas). 

Pada tahap sensori motor (0-2 tahun) seorang anak akan belajar untuk menggunakan dan mengatur kegiatan fsik dan mental menjadi rangkaian perbuatan yang bermakna. Pada tahap ini, pemahaman anak sangat bergantung pada kegiatan (gerakan) tubuh dan alat-alat indera mereka. Pada tahap pra-operasional (2-7 tahun), seorang anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus yang didapat dari pengalaman menggunakan indera, sehingga ia belum mampu untuk melihat hubungan-hubungan dan menyimpulkan sesuatu secara konsisten. Pada tahap operasional konkret (7-11 tahun), umumnya anak sedang menempuh pendidikan di sekolah dasar. Di tahap ini, seorang anak dapat membuat kesimpulan dari suatu situasi nyata atau dengan menggunakan benda konkret, dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari suatu situasi nyata secara bersamasama (misalnya, antara bentuk dan ukuran). Pada tahap operasional formal (lebih dari 11 tahun), kegiatan kognitif seseorang tidak mesti menggunakan benda nyata. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam perkembangan kognitif.

2. Belajar Bermakna David P. Ausubel

Teori belajar Ausubel menitikberatkan pada bagaimana seseorang memperoleh pengetahuannya. Menurut Ausubel terdapat 2 jenis belajar yaitu belajar hafalan (rote-learning) dan belajar bermakna (meaningfullearning). Jika seorang siswa berkeinginan untuk mengingat sesuatu tanpa mengaitkan hal yang satu dengan hal yang lain maka baik proses maupun hasil pembelajarannya dapat dinyatakan sebagai hafalan (rote) dan tidak akan bermakna (meaningless) sama sekali baginya. Pembelajaran yang mengacu pada ‘belajar bermakna’ atau ‘meaningful-learning’ adalah pembelajaran di mana pengetahuan atau pengalaman baru yang akan dipelajari siswa dapat terkait dengan pengetahuan lama yang sudah dimiliki siswa.

3. Teori Presentasi Bruner

Bruner membagi penyajian proses pembelajaran dalam tiga tahap, yaitu tahap enaktif, ikonik, dan simbolik. Pada tahap enaktif, para siswa dituntut untuk mempelajari pengetahuan dengan menggunakan sesuatu yang “konkret” atau “nyata” yang berarti dapat diamati dengan menggunakan panca indera. Contohnya, ketika akan membahas geometri ruang di awal pembelajaran, guru dapat menggunakan alat peraga maupun barang sehari-hari semisal kaleng, dus, dll. Pada tahap ikonik, yakni setelah mempelajari pengetahuan dengan benda nyata atau benda konkret, tahap berikutnya adalah tahap ikonik, dimana para siswa mempelajari suatu pengetahuan dalam bentuk gambar atau diagram sebagai perwujudan dari kegiatan yang menggunakan benda konkret atau nyata tadi. Pada tahap simbolik para siswa harus melewati suatu tahap dimana pengetahuan tersebut diwujudkan dalam bentuk simbol-simbol abstrak. Dengan kata lain, siswa harus mengalami proses berabstraksi. Berabstraksi terjadi pada saat seseorang menyadari adanya kesamaan di atara perbedaan-perbedaan yang ada.

C. Teori Belajar Konstruktivisme

1. Model Penemuan

Bruner berpendapat bahwa belajar dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan (learning by discovery is learning to discover). Ada dua model penemunaan, yaitu model penemuan murni dan model penemuan terbimbing. Model penemuan yang dapat dikembangkan di kelas adalah model penemuan terbimbing di mana para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Berbeda dengan model penemuan murni di mana mulai dari pemilihan strategi sampai pada jalan dan hasil penemuan ditentukan para siswa sendiri maka pada penemuan terbimbing ini, para guru bertindak sebagai penunjuk jalan, ia membantu dan memberi kemudahan bagi para siswanya sedemikian rupa sehingga mereka dapat mempergunakan idea, konsep dan ketrampilan yang sudah dia pelajari untuk menemukan pengetahuan yang baru. Penggunaan serangkaian pertanyaan yang tepat akan sangat membantu siswa untuk menemukan pengetahuan yang baru berdasar pada pengetahuan lama yang dipunyainya.

2. Model Saintifk

Pendekatan saintifk meliputi lima pengalaman belajar sebagaimana dijelaskan berikut ini.

a.    Mengamati (observing) di mana siswa difasilitasi untuk mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat.

b.    Menanya (questioning) di mana siswa difasilitasi untuk membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifkasi.

c. Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting) di mana siswa difasilitasi untuk mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifkasi/ menambahi/ mengembangkan.

d. Menalar/mengasosiasi (associating) di mana siswa difasilitasi untuk mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan.

e. Mengomunikasikan (communicating) di mana siswa difasilitasi untuk menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafk; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.

III.             PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat.

Dari berbagai prinsip belajar tersebut terdapat beberapa prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat digunakan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran sebagai berikut.

A.    Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tak mungkin terjadi belajar (Gage dan Berliner, 1984: 355). Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting

dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan kemudi pada mobil (Gage dan Berliner, 1984: 372).

B.     Keaktifan

Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri.

C.     Keterlibatan langsung/Berpengalaman

Belajar adalah mengalami, belajar tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa yang tidak hanya mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.

D.  Pengulangan

Pada teori Psikologi Asosiasi atau Koneksionisme mengungkapkan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respons benar. Pengulangan dalam belajar akan melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, hingga berpikir yang akan membuat daya-daya tersebut berkembang.

E.   Tantangan

Dalam situasi belajar, siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai. Namun selalu terdapat hambatan, yaitu mempelajari bahan belajar. Timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu, yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.

F.   Balikan atau Penguatan

Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya, anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong untuk belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negatif.

G.  Perbedaan Individual

Siswa yang merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Perbedaan individu ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa

IV.             PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN

Dalam Lampiran 3 Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 (233) pendekatan dimaknai sebagai cara menyikapi/melihat (a way of viewing); strategi dimaknai sebagai cara mencapai tujuan dengan sukses (a way of winning the game atau a way of achieving of objectif); metode dimaknai sebagai cara menangani sesuatu (a way of dealing). Sedangkan teknik dimaknai sebagai cara memperlakukan sesuatu (a way creating something); dan model dimaknai sebagai kerangka yang berisikan langkah-langkah/uruturutan kegiatan/sintakmatik yang secara operasional perlu dilakukan oleh guru dan siswa. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran; metode adalah cara yang digunakan untuk  mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran; teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifk; dan model adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru (bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran). Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approaches) yang digunakan dalam perancangan kurikulum dan pembelajaran saat ini. Strategi pembelajaran merupakan perencanaan tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan sebagai cara untuk melaksanakan dan merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dalam mengimplementasikan metode pembelajaran, seorang pendidik perlu menetapkan teknik atau cara tertentu agar proses pembelajaran berjaan efektif dan efsien, serta taktik atau gaya individu dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu misalnya dalam menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa atau idialek agar materi pembelajaran mudah dipahami.

VI. KRITERIA PENYELEKSIAN DAN PEMILIHAN MATERI PEMBELAJARAN

1. Sahih (Valid)

Materi yang akan dituangkan dalam pembelajaran benar-benar telah teruji kebenaran dan kesahihannya. Pengertian ini juga berkaitan dengan keaktualan materi sehingga materi yang diberikan dalam pembelajaran tidak ketinggalan jaman dan memberikan kontribusi untuk pemahaman ke depan.

2. Tingkat Kepentingan (Significance)

Dalam memilih materi perlu mempertimbangkan pertanyaan berikut:

a. Bagaimana intensitas tingkat kepentingan materi tersebut sehingga harus dipelajari?
b. Apakah penting materi tersebut diajarkan pada siswa?
c. Dimana letak kepentingan materi tersebut dan mengapa penting?

Dengan demikian, materi yang dipilih untuk diajarkan tentunya memang yang benar-benar diperlukan oleh siswa.

3. Kebermanfaatan (utility)

Manfaat harus dilihat dari semua sisi, baik secara akademis maupun nonakademis. Bermanfaat secara akademis artinya guru harus yakin bahwa materi yang diajarkan dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan berikutnya. Bermanfaat secara nonakademis maksudnya bahwa materi yang diajarkan dapat mengembangkan kecakapan hidup (life skills) dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari

4. Layak dipelajari (learnability)

Materinya memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah, atau tidak terlalu sulit), maupun aspek kelayakannya terhadap pemanfaatan bahan ajar dan kondisi setempat.

5.  Menarik minat (interest)

Materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiap materi yang diberikan kepada siswa harus mampu menumbuhkembangkan rasa ingin tahu sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.

B. Pola Pengembangan Materi Pembelajaran

Terdapat beberapa pola pengembangan materi pembelajaran yang dapat dipilih guru, yakni sebagai berikut.

1. Pola kronologis, susunan materi pembelajaran yang mengandung urutan waktu.
2. Pola kausal, susunan materi pembelajaran yang mengandung hubungan sebab-akibat.
3. Pola logis, susunan materi pembelajaran yang dimulai dari bagian sederhana menuju kepada yang kompleks.
4. Pola psikologis, susunan materi pembelajaran yang dimulai dari umum ke dalam bagian-bagian yang lebih khusus.
5. Pola spiral, susunan materi pembelajaran yang dipusatkan pada topik atau bahan tertentu yang populer dan sederhana; kemudian dikembangkan, diperdalam, dan diperluas dengan bahan yang lebih kompleks.
6. Pola inquiri atau pemecahan masalah, susunan materi pembelajaran yang mengarah pada proses penemuan ataupun pemecahan masalah, yang meliputi langkah-langkah berikut: (a) perumusan masalah, (b) penyusunan hipotesis, (c) pengumpulan data, (d) pengujian hipotesis, dan (e) perumusan simpulan.

Sumber Pustaka:

Wibowo, Hari,  dkk. 2016. Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

__________ 2016. Teori Belajar. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

kumpulan makalah

Makalah Ungguh - Ungguh

  PEMBELAJARAN UNGGAH-UNGGUH BAHASA JAWA DI SEKOLAH DASAR Marnoto     A.     Pendahuluan   Pada dasarnya orang Jawa ingin selal...